Diagnosa TBC dan Terapi FDC - Internet Beritaku

Rabu, 23 Februari 2011

Diagnosa TBC dan Terapi FDC

Apa itu penyakit TBC ?. Penyakit TBC adalah suatu penyakit menular langsung yang disebakan kuman/ bakteri Mycobakterium tuberculosa, yang menyerang terutama pada organ paru dan sebut sebagai TBC Paru. Dan bias juga menyerang organ tubuh lainnya : kel linfe. Otak, kulit, tulang, saluran cerna dan ginjal. TBC yang menyerang pada organ selain paru dikenal sebagai TBC extraparu

Insiden penyakit TBC meningkat pada decade ini, hal tersebut disebabkan makin meningkat pengidap HIV diseluruh dunia yang mempunyai daya tahan seluler yang menurun sehingga penderita HIV rentan terhadap infeksi kuman TBC. Penyakit TBC dapat menyebabkan kematian terutama menyerang pada usia produktif (15-50 tahun) dan anak-anak. Dan dari satu literature disebutkan 50 % penderita TBC akan meninggal setelah 5 tahun bila tidak di obati.

Gejala Utara penyakit TBC paru adalah batuk terus-menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih.

Gejala lain :
dahak bercampur darah,
batuk darah,
sesak nafas dan nyeri dada,
badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise (rasa tidak enak badan),
berkeringat malam dan
demam meriang selam sebulan belakangan .

Sumber penularan adalah penderita TBC paru dengan BTA + yang tidak berobat. Penularan melalui droplet infection (percikan dahak) pada waktu batuk, bersin maupun saat berbicara.

Untuk menegakkan diagnosa TBC Paru adalah dengan memeriksa dahak seseorang yang di duga mengidap TBC. Pemeriksan dahak di lakukan secara SPS (Sewaktu saat kontak pertama, Pagi hari ke 2 dan Sewaktu juga saat hari ke2) dibawah pemeriksaan mikroskopis. Hasil pemeriksaan mikroskopis ini sangat dijaga kualitas dengan melakukan cros cek/ uji silang lagi juga menjaga hasil pemeriksaan sedian dahak BTA.

Metode Penemuan Kasus TBC paru

Dengan cara passive promotive case finding artinya penjaringan tersangka penderita yang dating berkunjung ke unit pelayanan kesehatan dengan meningkatkan penyuluhan TBC kepada masyarakat.

Bila ditemukan penderita tuberculosis paru dengan sputum dahat BTA +, maka semua orang yang kontak serumah dengan penderita harus diperiksa. Apabila ada gejala-gejala suspek (Kecurigaan) TBC maka harus diperiksa dahaknya.


Pengobatan Penderita TBC adalah dengan kombinasi beberapa jenis obat dalam jumlah cukup dan dosis yang tepat selama 6 – 8 bulan.

Pengobatan penderita TBC terdiri atas 3 fase
Fase Intensif . Obat diminum setiap hari selama 2 bulan
Fase Lanjutan . Obat diminum seminggu 3 kali.

Paduan OAT (OBat Anti Tuberkulosa) FDC

Saat ini di Provinsi Kalimantan Selatan sudah menggunakan OAT FDC.

Kemasan Obat FDC (Fixed Dose Combination) 1 tablet obat mengandung 150 mg Rifamfisin, 75 mg INH, 400 mg Pyrazinamid dan 275 mg Ethambutol,

(Dikutip dari : Buku Saku Petugas Program TBC. Depkes RI

Diagram diagnosa TB
Comments


EmoticonEmoticon