Internet Beritaku: Manajemen
Tampilkan postingan dengan label Manajemen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manajemen. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 November 2013

Cara membuat rekening online di perfectmoney.is (Perfect Money)

Hai apa kabar sobat-sobitku, bro | sis, ckckckckckc . Pada kesempatan ini ane ingin berbagi mengenai bank online yang satu ini , sama halnya Paypal, Egopay, Webmoney dan banyak lagi situs yang saya sebutkan.

Sedikit tentang Perfect Money :

Perfect Money merupakan Bank Online penyimpan keuangan kita , berupa bentuk mata uang dollar seperti  USD, EUR dll, kebanyakan menggunakan bank online sebagai transaksi Bisnis Online. Beberapa alasan menggunakan Perfect Money (PM) :
- Cepat transfer dana antar rekening PM
- Mudah digunakan (User friendly).
- Sudah banyak support dibanyak Bisnis sebagai perantara pengiriman dana.
- Dan masih banyak lagi.

Ane' ngak mau terlalu banyak membahas tentang PM , ayoo langsung saja simak cara2 mendaftar ke PM :

1. Silahkan Mendaftar dengan mengklik Tautan ini : Perfect Money.is
2. Klik menu SIGNUP, maka akan tampil gambar seperti berikut :


  • Account name , isi misalnya : Wandi Siregar (nama anda terserah)
  •  Full Name , isi misalnya : Wandi Siregar (nama lengkap sesuai KTP)
  • City , misalnya : Bandung (kota timpat tinggal anda)
  • Addres , mislnya : Jl. Pahlawan No. 1 (sesuai alamat di KTP)
  • Country , isi misalnya : indonesia  (sesuaikan negara anda)
  • Zip/Portal code ,isi misalnya : 93562 (kode pos tempat tinggal anda)
  • Email , misalnya : wandisire@gmail.com
  • Phone/Fax, misalnya : 628529956xxx (tanpa kode +)
  • Account type : Personal (untuk pemakaian pribadi)
  • Password : ******* (sesuaikan kebutuhan)
  • Retype Password : ******* (Samakan password anda)
  • Turing number : masukkan kode yang tampil pada gambar, harus sama
  • Centang, I agree.............................. (jika data anda sudah benar)
  • Klik tombol REGISTER
  • Jika sukses akan tampil pemberitahuan Complete/Success
  • Sampai disini anda sudah memiliki akun PM (Perfect Money), silahkan cek email anda disana ada pemeberitahuan mengenai akun PM yang telah anda daftar. 



...SEMOGA SUKSES...

Rabu, 12 September 2012

Tentang Peranan Manajemen Konflik Pada Suatu Organisasi


PENDAHULUAN

Dalam sebuah organisasi, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja saling terkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik muncul didalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan sebagai komunikasi yang kurang baik.

Para manajer bergantung kepada keterampilan berkomunikasi mereka dalam memperoleh informasi yang diperlukan dalam proses perumusan keputusan, demikian pula untuk mensosialisasikan hasil keputusan tersebut kepada pihak-pihak lain.

Salah satu titik penting dari tugas seorang manajer dalam melaksanakan komunikasi yang efektif didalam organisasi bisnis yang ditanganinya adalah memastikan bahwa arti yang dimaksud dalam instruksi yang diberikan akan sama dengan arti yang diterima oleh penerima instruksi demikian pula sebaliknya (the intended meaning of the same). Hal ini harus menjadi tujuan seorang manejer dalam semua komunikasi yag dilakukannya.

Dalam hal me-manage bawahannya, manajer selalu dihadapkan pada penentuan tuntuan pekerjaan dari setiap jabatan yang dipegang dan ditangani oleh bawahannya (role expectaties) dan konflik dapat menimbulkan ketegangan yang akan berefleksi buruk kepada sikap kerja dan perilaku individual. Manajer yang baik akan berusaha untuk meminimasasi konsukensi negatif ini dengan cara membuka dan mempertahankan komunikasi dua arah yang efektif kepada setiap anggota bawahannya. Disinilah manajer dituntut untuk memenuhi sisi lain dari ketrampilan interpersonalnya, yaitu kemampuan untuk menangani dan menyelesaikan konflik.

KONFLIK DAN DEFINISINYA
Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.

TINGKAT KONFLIK (LEVEL OF CONFLICT)
Konflik yang timbul dalam suatu lingkungan pekerjaan dapat dibagi dalam 3 tingkatan:

1.    Konflik dalam diri individu itu sendiri
Konflik dalam diri seseorang dapat timbul jika terjadi kasus overload jitu dimana ia dibebani dengan tanggung jawab pekerjaan yang terlalu banyak, dan dapat pula terjadi ketika dihadapkan kepada suatu titik dimana ia harus membuat keputusan yang melibatkan pemilihan alternatif yang terbaik. Perspektif di bawah ini mengidentifikasikan empat episode konflik, dikutip dari tulisan Thomas v. Banoma dan Gerald Zaltman dalam buku psychology for management:
  1. Approach-approach conflict, yaitu situasi dimana seseorang harus memilih salah satu di antara beberapa alternatif yang sama baiknya.
  2. Avoidance-avoidance conflict, yaitu keadaan dimana seseorang terpaksa memilih salah satu di antara beberapa alternatif tujuan yang sama buruknya.
  3. Approach-avoidance conflict, merupakan suatu situasi dimana seseorang terdorong oleh keinginan yang kuat untuk mencapai satu tujuan, tetapi di sisi lain secara simultan selalu terhalang dari tujuan tersebut oleh aspek-aspek tidak menguntungkan yang tidak bisa lepas dari proses pencapaian tujuan itu sendiri.
  4. Multiple aproach-avoidance conflict, yaitu suatu situasi dimana seseorang terpaksa dihadapkan pada kasus kombinasi ganda dari approach-avoidance conflict.
2.    Konflik interpersonal
Merupakan konflik antara satu individual dengan Individual yang lain.
Konflik interpersonal dapat berbentuk substantive maupun emotional, bahkan merupakan kasus utama dari konflik yang dihadapi oleh para manajer dalam hal hubungan interpersonal sebagai bagian dari tugas manajerial itu sendiri.

3.    Konflik organisasional
Konflik organisasional merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan. Dalam setiap kasus, hubungan organisasional harus di-manage sebaik mungkin untuk mempertahankan kolaborasi dan menghindari semua konsekuensi disfungsional dari setiap konflik yang mungkin timbul.

Kamis, 06 September 2012

Manajemen Pemasaran

Dukung blog ini dengan dengan cara subscribe, like dan share channel youtube kami, atau ikuti channel youtube kami untuk mendapatkan video-video pembelajaran atau Tips dan Trik Komputer yang bermanfaat. Untuk melihatnya kunjungi
LINK INI



1.    KEPUTUSAN UNTUK MEMASUKI PASAR GLOBAL
Industri global adalah industri dimana posisi strategis para pesaing dalam pasar geografis atau pasar nasional utama pada dasarnya dipengaruhi oleh posisi global mereka secara keseluruhan.
Perusahaan global adalah suatu perusahaan yang beroperasi dilebih dari satu negara serta memiliki keunggulan litbang, produk,logistik,pemasaran dan keuangan dalam biaya dan reputasi perusahaan yang tidak dimiliki oleh pesain domestik murni.

5 Keputusan utama dalam memasuki pasar global :

1.    Memutuskan apakah akan bergerak ke luar negeri
Berbisnis di dalam negeri  akan menjadi lebih mudah dan aman.
Namun ada beberapa faktor yang dapat menarik suatu perusahaan untuk masuk ke area internasional :
•    Perusahaan itu mingkin menemukan bahwa beberapa pasar asing memberikan peluang laba yang lebih tinggi dari pada pasar domestik
•    Perusahaan itu mungkin membutuhkan basis pelanggan yang lebih besar untuk mencapai skala ekonomis
•    Perusahaan itu mungkin ingin mengurangi ketergantungannya pada suatu pasar guna mengurangi resikonya
Sebelum membuat keputusan untuk bergerak ke luar negeri, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa resiko :
•    Perusahaan mungkin meremehkan peraturan negara asing dan mengakibatkan dikeluarkannya biaya-biaya yang tak terduga
•    Perusahaan mungkin menyadari bahwa mereka kekurangan menejer dengan pengalaman internasional
•    Negara asing mungkin mengubah hukum perdagangannya dengan cara yang menguntungkan, mengalami revolusi politik dan menyita hak milik asing

2.    MENENTUKAN PASAR YANG AKAN DIMASUKI
 Dalam memutuskan untuk bergerak keluar negri, perusahaan harus mendifinisikan tujuan dan kebijakan pemasaran internasionalnya serta tantangannya. Berbagai tantangan dalam pemasaran internasional adalah :
•    Besarnya utang luar negeri
•    Pemerintahan yang tidak stabil
•    Masalah mata uang asing
•    Persyaratan masuk dan birokrasi pemerintah asing
•    Tarif dan hambatan perdagangan lainnya
•    Korupsi
•    Pembajakan tekhnologi
•    Tingginya biaya produk dan adaptasi komunikasi
•    Perbatasan yang berubah

3.    MENENTUKAN CARA MEMASUKI PASAR
Setelah perusahaan memutuskan untuk menargetkan suatu negara tertentu, ia harus menentukan cara terbaik untuk masuk . pilihan luasnya adalah ekspor tidak langsung, ekspor langsung, pemberian lisensi, usaha patungan dan investasi langsung.
Lima strategi memasuki pasar global, yaitu :
  •     Ekspor tidak langsung
Maksudnya, mereka bekerja melalui perantara indipenden untuk mengekspor produk mereka. Ada empat jenis perantaranya, adalah : pedagang ekspor berbasis domestik , ekspor berbasis domestik, organisasi koperasi, perusahaan manajemen ekspor.
  •     Ekspor langsung
Perusahaan dapat melakukan ekspor langsung dengan beberapa cara :
-    Department atau divisi ekspor berbasis domestik. Department itu mungkin berevolusi menjadi suatu department ekspor mandiri yang melakukan semua kegiatan ekspor serta beroperasi sebagai pusat laba
-    Cabang atau anak perusahaan luar negeri. Cabang penjualan menangani penjualan dan distributsi serta dapat juga menangani pergudangan dan promosi. Cabang itu biasanya berperan sebagai pusat pajangan dan pusat pelayanan pelanggan
-    Wiraniaga penjualan ekspor yang berpergian. Perusahaan dapat mengirim wiraniaga penjualan yang berbasis di Negara induk ke luar negeri untuk mencari bisnis
-    Distributor atau agen berbasis luar negeri.distributor dan agen ini dapat diberi hak eksklusif atau hanya hak-hak terbatas untuk mewakili produsen dinegara itu
  •     Pemberian lisensi
Pemberian lisensi itu merupakan cara mudah bagi produsen untuk terlibat dalam pemasaran internasional. Pemberi lisensi member izin kepada perusahaan asing untuk menggunakan proses manufaktur, merek dagang, hak paten, rahasia dagang atau hal berharga lainnya guna mendapatkan bayaran atau rioyalti. Pemberian lisensi memperoleh jalan masuk ke luar negeri dengan sedikit resiko, pemegang lisensi memperoleh keahlian produksi dan produk terkenal tanpa harus memulai dari awal.
  •     Usaha patungan
Investor luar negeri dapat bergabung dengan investor lokal untuk membentuk usaha patungan dimana didalamnya mereka berbagi kepemilikan dan kendali. Membentuk usaha patungan mungkin diperlukan atau diinginkan karena alasan ekonomis dan politis. Perusahaan luar negeri mungkin kekurangan sumber daya financial, fisik atau manajerial untuk manjalankan usaha sendirian. Atau pemerintah luar negeri mensyaratkan kepemilikan bersama untuk syarat masuk.
  •     Investasi langsung
Bentuk terakhir dari keterlibatan perusahaan diluar negeri adalah kepemilikan langsung atas fasilitas perakitan atau manufaktur yang berbasis diluar negeri. Perusahaan asing dapat member sebagian atau seluruh kepemilikanperusahaan lokal atau membangun fasilitasnya sendiri. Jika, pasar luar negeri tampaknya cukup besar, fasilitas produksi luar negeri menawarkan keuntungan yang nyata.

4.    MENENTUKAN PROGRAM PEMASARAN
Perusahaan-perusahaan yang beroperasi disatu atau beberapa pasar diluar negeri harus memutuskan sampai sejauh mana akan mengadaptasi bauran strategi pemasaran mereka terhadap kondisi lokal. Adaptasi potensial yang dapat dilakukan perusahaan terhadap produk, promosi, harga dan distribusi mereka agar memasuki pasar luar negeri.

PRODUK
Perluasan langsung berarti memperkenalkan produk di pasar luar negeri tanpa melakukan perubahan apapun. Manajemen puncak menginstruksikan wiraniaganya “ carilah pelanggan untuk produk itu sebagaimana adanya. “ Namun, sebelum memberikan perintah itu perusahaan harus menentukan apakah pelanggan luar negeri menggunakan produk itu.

PROMOSI
Perusahaan dapat melakukan kampanye periklanan dan promosi yang sama dengan pasar domestic atau mengadakan perubahan untuk tiap pasar lokal. Cara mempromosikan yang pertama adalah menggunakan tema yang sama secara global namun adaptasikan salinannya untuk tiap pasar lokal. Cara promosi yang kedua adalah mengembangkan suatu kumpulan iklan global, dan dari sana tiap Negara memilih satu iklan yang paling sesuai. Pemasar juga harus menyesuaikan tekhnik promosi penjualannya.

HARGA
Perusahaan-perusahaan multinasional menanggapi beberapa masalah penetapan harga saat menjual barang ke luar negeri. Mereka harus berurusan dengan peningkatan harga, harga transfer, tuduhan dumping dan pasar gelap. Saat perusahaan–perusahaan menjual barang mereka ke luar negeri, mereka menghadapi masalah peningkatan cakupan komponen harga. Jika, perusahaan membebankan harga yang terlalu tinggi pada anak perusahaan, akhirnya perusahaan akan membayar bea tariff yang lebih tinggi, walau mungkin membayar pajak penghasilan yang lebih rendah dinegara asing. Jika, perusahaan membebankan harga yang terlalu rendah pada anak perusahaan, ia akan dituduh melakukan dumping. Dumping terjadi jika suatu perusahaan membebankan harga yang kurang dari biaya atau kurang dari harga yang dibebankan dipasar domestic, untuk memasuki atau memenangkan suatu pasar.

TEMPAT ( SALURAN DISTRIBUSI )
Saluran distribusi dalam negeri sangat berbeda diberbagai Negara. Perbedaannya terletak pada iklim. Perbedaan lain juga terletak pada ukuran dan karakter unit pengecer diluar negeri.

5.    MENENTUKAN ORGANISASI PEMASARAN

Perusahaan-perusahaan mengelola aktifitas pemasaran internasional mereka dalam tiga cara :
  •     Departemen ekspor
Perusahaan biasanya terjun ke pemasaran internasional hanya dengan cara mengirimkan barangnya. Jika penjualan internasionalnya berkembangb perusahaan membentuk departemen ekspor yang terdiri dari seorang manajer penjualan dan beberapa orang asisten. Bila perusahaan lebih meningkat lagi departemen ekspor diperluas agar mencakup jasa pemasaran.
  •     Divisi internasional
Banyak perusahaan menjadi terlibat dalam beberapa pasar dan menjadi perusahaan internasional. Perusahaan dapat mengekspor ke suatu Negara. Member lisensi kepada Negara lainnya. Memiliki usaha patungan dinegara ketiga serta mempunyai anak perusahaan dinegara keempat. Cepat atau lambat ia akan membentuk sebuah divisi internasional untuk menangani semua kegiatan internasionalnya.


Rabu, 05 September 2012

Makalah Manajemen-Studi Kelayakan Bisnis

Dukung blog ini dengan dengan cara subscribe, like dan share channel youtube kami, atau ikuti channel youtube kami untuk mendapatkan video-video pembelajaran atau Tips dan Trik Komputer yang bermanfaat. Untuk melihatnya kunjungi
LINK INI


Bab I
Pendahuluan

Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan
Berkaitan dengan study kelayakan bisnis “aspek manajemen” merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian . keberhasilan suatu proyek/kegiatan/bisnis yang telah di nyatakan feasible untuk di kembangkan, sangat di pengaruhi  oleh peranan manajemen dalam pencapain tujuan.
Tujuan study aspek manajemen ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya tidak layak.
Mengingat pentingnya peranan aspek manajemen dalam menentukan keberhasilan suatau kegiatan/bisnis yang dilakukan, maka kami penulis ( Fuad Khabib, Amelia Fitriana H, Wiwi Hastuti dan Kusnadi ) sangat tertarik sekali untuk bersama mempelajari aspek manajemen ini dan kebetulan sesuai dengan tugas Study Kelayakan Bisnis yang diberikan kepada kami.
Proses / fungsi – fungsi dalam manajemen :
1.    Perencanaan
2.    Pengorganisasian
3.    Pengkoordinasian
4.    Monitoring dan evaluasi
Kami menyadari dalam penulisan ini masih banyak sekali kekurangan maka kami harapkan kepada Dosen kami dan seluruh teman-teman mahasiswa untuk kiranya dapat memberi masukan dan pendapatnya demi kesempurnaan dan kesuksesan dalam sebuah proses pembelajaran di STIE Putra Bangsa ini.

Bab II
Perencanaan


Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari pada fungsi pengorganisasian, pengarahan/pengkoordinasian, dan monitoring/evaluasi.
Pada prinsipnya perencanaan di tetapkan pada saat sekarang dan akan dilaksanakan atau  digunakan pada  masa  yang akan datang, sehingga perencanaan merupakan fungsi utama dan dasar bagi seluruh fungsi-fungsi manajemen.
Pendekatan dalam pembuatan perencanaan :
  •    pendekatan Atas-Bawah {Top-Down}
  •    Pendekatan Bawah-Atas {Bottom-up}
  •    pendekatan campuran
  •    pendekatan kelompok
Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana atau rencan-rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting,antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tngkatan manejemen,yaitu dari sisi strategis dan operasional.penjelasannya disajikan berikut ini

sisi jangka waktu
  •     perencanaan jangka panjang
  •     perencanaan jangka menengah
  •     perencanaan jangka pendek
sisi tingkatan manajemen
  •     Perencanaan strategis , ( yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu melaksanakan misi organisasi )
  •     perancanaan operasional, ( yang merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan.)
Perencanaan  Strategis
Sering juga disebut Perencanaan Jangka Panjang (longe range planning) adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan , serta strategi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan strategi tersebut harus pula disusun program kerja yang terinci , mencakup kegiatan yang harus dilakukan , kapan harus dimulai , kapan harus selesai , dan siapa yang harus bertanggung jawab, serta sumber daya manusia yang diperlukan. Singkatnya perencanaan strategik adalah proses perencanaan jangka panjang yang sudah diformalkan , yang digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara menghadapinya.

Perencana Operasional
terdiri atas bentuk , yaitu : (1) rencana sekali pakai (single use plan) yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan ini tercapai; (2) rencana permanen (standing plans) , yakni pendekatan pendekatan yang sudah di standarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya. sedangkan bentuk-bentuk perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut :
o    Tujuan ( Objectiv )
Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu, dan diketahui oleh semua orang yang terllibat.
o    Kebijakan ( Policy  )
Adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Karena kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh para bawahan/ karyawan.
o    Strategi ( Strategy )
Merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunya diadakan penyesuaian disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Oleh karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan di  lakukan dan lain sebagainya.
o    Prosedur ( Procedure )
Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang. Adanya prosedur akan lebih memudahkan pelaksanaan semua aktivitas dalam organisasi.
o    Aturan ( Procedure )
Adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur
o    Program ( Programe )
Merupakan campuran antara kebijakan  prosedur, aturan dan pembrerian tugas yang di sertai dengan suatu anggaran ( Budget ), semua ini akan menciptakan sebuah tindakan . dalam organisasi biasanya program dibuat dalam dua macam, yakni program umum dan program khusus. Program umum meliputi seluruh organisasi, sedang program khusus hanya mencakup kegiatan-kegiatan dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

Fungsi / kegunaan perencanaan :
1.    Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
2.    Mengarahkan perhatian pada tujuan
3.    Memperingan biaya
4.    Sarana untuk mengadakan pengawasan
5.    penerjemah kebijakan umum
6.    berupa perkiraan yang bersifat ramalan
7.    berfungsi ekonomi
8.    memastikan suatu kegiatan
9.    alat koordinasi
10.    alat/sarana pengawasan

Langkah langkah dalam Perencanaan
Secara garis besar terdapat empat langkah dasar perencanaan yang dapat dipakai untuk semua kegiatan perencanaan pada semua jenjang organisasi. Langkah tersebut adalah :

1. Menetapkan sasaran
Kegiatan perencanaan dimulai dengan memutuskan apa yang ingin dicapai organisasi. Tanpa sasaran yang jelas, sumber daya yang dimiliki organisasi akan menyebar terlalu luas. Dengan menetapkan prioritas dan merinci sasaran secara jelas, organisasi dapat mengarahkan sumber agar lebih efektif.

2. Merumuskan posisi organisasi pada saat ini
Jika sasaran telah ditetapkan , pimpinan harus mengetahui dimana saat ini organisasi berada dan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan tersebut , sumber daya apa yang dimiliki pada saat ini. Rencana baru dapat disusun jika organisasi telah mengetahui posisinya pada saat ini. Untuk ini di dalam organisasi harus terdapat suasana keterbukaan agar informasi mengalir dengan lancar terutama data keuangan dan statistik.

3. Mengidentifikasi faktor faktor pendukung dan penghambat menuju sasaran
Selanjutnya perlu diketahui faktor faktor, baik internal maupun eksternal , yang diperkirakan dapat membantu dan menghambat organisasi mencapai sasaran yang terlah ditetapkan. Diakui jauh lebih mudah mengetahui apa yang akan terjadi pada saat ini , dibandingkan dengan meramalkan persoalan atau peluang yang akan terjadi di masa datang. Betapun sulitnya melihat ke depan adalah unsur utama yang paling sulit dalam perencanaan

4. Menyusun langkah langkah untuk mencapai sasaran
Langkah terakhir dalam kegiatan perencanaan adalah mengembangkan berbagai kemungkinan alternatif atau langkah yang diambil untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan ,mengevaluasi alternatif alternatif ini, dan memilih mana yang dianggap paling baik , cocok dan memuaskan.

Bab II
Pengorganisasian
(organizing)


Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Langkah pengorganisasian
    secara garis besar, langkah-langkah dalam melakukan proses pengorganisasian , mulai dari merencanakan, melaksanakan,dan memantau kerja organisasi, secara garis besar dipaparkan berikut ini:
  •     Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan visi dan misisinya.
  •     Membagi beban kerja ke dalam aktifitas-aktifitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseoramg atau oleh sekelompok orang.
  •     Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan efisien.
  •     Menetapkan mekanismeuntuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam kesatuan yang harmonis.
  •     Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk memperhatikan atau meningkatkan efektifitas.
Rincian asas-asas organisasi akan di paparkan dalam sembilan faktor seperti berikut ini:
  •       perumusan tujuan organisasi
  •       Departemenisasi
  •       Pembagian kerja
  •       koordinasi
  •       Pelimpahan wewenang
  •       Rentang kendali
  •       Jenjang organisasi
  •       kesatuan perintah
  •       Fleksibelitas
Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan.struktur organisasi menjelaskan pembagian aktifitas kerja,serta memperhatikan hubungan fungsi aktifitas tersebut sampai batas-batas waktu tertentu.
Ada empat elemen dalam struktur,yaitu:
♣    Spesialisasi aktifitas
♣    Standarisasi aktifitas
♣    Koordinasi aktifitas
♣    Besar unit kerja
Di dalam organisasi dikenal berbagai bentuk organisasi atau lebih tepat disebut struktur organisasi,yaitu:
1.    Organizes Garis
2.    Organisasi Fungsional
3.    Organisasi garis dan Staf
4.    Organisasi Gabungan
5.    Organisasi Matriks

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

Tingkatan manajer


Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
•    Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
•    Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
•    Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.

Langkah pengorganisasian
    Secara garis besar, langkah-langkah dalam melakukan proses pengorganisasian , mulai dari merencanakan, melaksanakan,dan memantau kerja organisasi, secara garis besar dipaparkan berikut ini:
  •     Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan visi dan misinya.
  •     Membagi beban kerja ke dalam aktifitas-aktifitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseoramg atau oleh sekelompok orang.
  •     Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan efisien.
  •     Menetapkan mekanismeuntuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam kesatuan yang harmonis.
  •     Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk memperhatikan atau meningkatkan efektifitas. 
Bab III
Pengkoordinasian, Penggerak dan Pengarah


Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
Aspek penggerakan(actuating) / perngkoordinasi yang juga merupakan bagian dari manajemen,hendaknya diperkirakan juga apakah dalam manajemen proyek maupun manajemen implementasi bisnis,kelak dapat berjalan baik,sehingga ia dapat dinyatakan layak.Menyusun agar penggerakan ini dapat berjalan dengan baik,hendaknya dikaji dari beberapa sisi,seperti:fungsi penggerakan yang harus terpenuhi,serta sikap dan perilaku seorang pemimpin yang hendaknya memiliki kriteria agar ia dapat menggerakkan bawahannya.
Aspek penggerakan(actuating) / pengkoordinasi yang juga merupakan bagian dari manajemen,hendaknya diperkirakan juga apakah dalam manajemen proyek maupun manajemen implementasi bisnis,kelak dapat berjalan baik,sehingga ia dapat dinyatakan layak.Menyusun agar penggerakan ini dapat berjalan dengan baik,hendaknya dikaji dari beberapa sisi,seperti:fungsi penggerakan yang harus terpenuhi,serta sikap dan perilaku seorang pemimpin yang hendaknya memiliki kriteria agar ia dapat menggerakkan bawahannya.
Untuk menggerakan karyawan,hendaknya seorang penggerak(dalam hal ini seorang pemimpin) memiliki jiwa kepemimpinan.
Kepemimpinan diartikan oleh Stoner sebagai suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan anggota kelompok.
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
a)    Kepemimpinan harus melibatkan orang lain
b)    Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas kekuasaan antara pemimpin dan yang dipimpin
c)    Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada pemimpin tidak saja berupa pengarahan akan tetapi juga pengaruh.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
Gaya kepemimpinan
1.    Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan.
2.    Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
3.    Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.

Bab IV
Monitoring dan evaluasi


Monitoring Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.
Fungsi pokok monitoring evaluasi / pengendalian tersebut adalah:
  •     Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam pengawasan
  •     Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi
  •     Mendinamisasikan organisasi
  •     Mempertebal rasa tanggung jawab
Sistem Pengendalian Yang Efektif.
Fungsi pokok pengendalian tersebut adalah:
  •     Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dgn melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam pengawasan
  •     Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi
  •     Mendinamisasikan organisasi
  •     Mempertebal rasa tanggung jawab

Bab V
Kesimpulan


Manajemen adalah sebuah proses perjalanan sebuah kegiatan yang di dalamnya terdapat fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan monitoring dan evaluasi
Seorang manajer hendaknya dapat menguasai fungsi-fungsi manajemen sehingga perjalanan organisasi, kegiatan, atau bisnis yang dijalani bisa berjalan dengan baik.
Fungsi perencanaan merupakan  fungsi utama dalam melaksanakan manajemen karena akan sangat berpengaruh pada fungsi-fungsi yang lain.
Dalam perencanaan biasanya menggunakan 2 system :
1.    Top Down
2.    Bottom Up.
System Top Down adalah system perencanaan yang di lakukan olah atau dari atas ke bawah, biasanya perencanaan  dengan system top down dilakukan oleh manajer atau pimpinan dengan menyusaikan visi misi / cita-cita manajer atau pimpinan, system ini memang terkesan otoriter karena pemimpin mempunyai kewenangan yang lebih dalam menyusun/membuatsuatuperencanaan.

System Buttom Up
System Buttom Up adalah system perencanaan yang disusun dari bawah dari ke atas, atau di susun secara partisipatif . hal ini mempunyai kelebihan karena disusun secara bersama mulai dari level bawah sehingga bisa diterima dengansesuai  kebutuhan di tingkat bawah, juga dapat menggali potensi yang ada.


Daftar Pustaka
Proses dan fungsi Manajemen
Konsep Perencanaan Partisipatif
Evaluasi dan Monitoring UNDP

Jumat, 03 Juni 2011

Manajemen Proyek Sistem Informasi Execution Project

Untuk mendapatkan Pembahasan Selengkapnya-----Silahkan Klik Icon  Power Point 2007----->>

------------------>>>>><<<<<--------------------


Tujuan dari Execution Project adalah :
  • Merealisasikan perencanaan proyek yang tertuang dalam perencanaan proyek.
  • Mengkoordinasikan Kinerja tim proyek dan juga mengoptimalkannya serta pemanfaatan sumber daya non personal.
  • Merealisasikan perubahan perencanaan proyek yang telah di setujui.

Semoga bermanfaat bagi Mahasiswa yang membutuhkan.............................

    Jumat, 04 Februari 2011

    Manajemen Strategi Sebagai Paradigma Baru Di Lingkungan Organisasi Pendidikan

    1.      Pengertian Manajemen Strategi

    Manajemen Strategi merupakan rangkaian dua perkataan terdiri dari kata “Manajemen” dan “Strategi” yang masin-masing memiliki pengertian tersendiri, yang setelah dirangkaikan menjadi satu terminologi berubah dengan memiliki pengertian tersendiri pula. Menurut Hadari Nawawi (2005:148-149), pengertian manajemen strategi ada 4 (empat).
    Pengertian pertama  Manajemen Strategi adalah “proses atau rangkaian Kegiatan penambilan keputusan  yang bersifat  mendasar dan  menyeluruh, disertai penencara telaksanakannya, yang  dibuat oleh  manajemen puncak dan dimplementasikan oleh  seluruh jajaran di dalam suatu organiasasi, untuk mencapai tujuannya”.
    Pengertian  manajemen strategi  yang  kedua  adalah   “usaha   manajerial   menumbuh kembangkan kekuatan organisasi untuk mengeksploitasi peluang yang muncul guna mencapai tujuannya yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan”.
    Pengertian yang ketiga, Manajemen Strategi adalah “arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada pengembangan strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan organisasi”.
    Pengertian yang keempat, “manajemen strategi adalah perencanaan berskala besar (disebut Perencanaan Strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam usaha menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut Tujuan Strategi) dan berbagai sasaran (Tujuan Operasional) organisasi.

    2.      Dimensi – Dimensi Manajemen Strategi

    Berdasarkan pengertian dan karakteristiknya dapat disimpulkan bahwa Manajemen Strategi memiliki beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi – dimensi dimaksud adalah :
    a.       Dimensi Waktu dan Orientasi Masa Depan
    Manajemen Strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai Visi organisasi yang akan diwujudkan 25 – 30 tahun lebih di masa depan.
    b.      Dimensi Internal dan Eksternal
    Dimensi Internal adalah kondisi organisasi non profit (pendidikan) pada saat sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui secara tepat.
    c.       Dimensi Pendayagunaan Sumber – Sumber.
    Manajemen strategi sebagai kegiatan manajemen tidak dapat melepaskan diri dari kemampuan mendayagunakan berbagai sumber daya yang dimiliki, agar secara terintegrasi terimplementasikan dalam fungsi – fungsi manajemen ke arah tercapainya sasaran yang telah ditetapkan di dalam setiap RENOP, dalam rangka mencapai Tujuan Strategi melalui pelaksanaan Misi untuk mewujudkan Visi Organisasi (sekolah).
    d.      Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak (Pimpinan)
    Manajemen strategi yang dimulai dengan menyusun Rencana Strategi merupakan pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat diwujudkan.
    e.       Dimensi Multi Bidang
    Manajemen Strategi sebagai Sistem, pengimplementasiannya harus didasari dengan menempatkan organisasi sebagai suatu sistem. Dengan demikian berarti sebuah organisasi akan dapat menyusun RENSTRA dan RENOP jika tidak memiliki keterikatan atau ketergantungan sebagai bawahan pada organisasi lain sebagai atasan.
    3.       Keunggulan dan Manfaat Manajemen Strategi Bagi Organisasi Pendidikan

    a.       Keunggulan Implementasi Manajemen Strategi
    1)      Profitabilitas
    2)      Produktivitas Tinggi
    3)      Posisi Kompetitif
    4)      Keunggulan Teknologi
    5)      Keunggulan SDM
    6)      Iklim Kerja
    b.      Manfaat Manajemen Strategi
    1)      Organisasi pendidikan (sekolah) sebagai organisasi kerja menjadi dinamis, karena RENSTRA dan RENOP harus terus menerus disesuaikan dengan kondisi realistik organisasi (analisis internal) dan kondisi lingkungan (analisis eksternal) yang selalu berubah terutama karena pengaruh globalisasi.
    2)      Implementasi Manajemen strategi melalui realiasi RENSTRA dan RENOP berfungsi sebagai pengendali dalam mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki secara terintegrasi dalam pelaksanaan fungsi – fungsi manajemen, agar berlangsung sebagai proses yang efektif dan efisien.
    3)      Strategi dapat berfungsi sebagai sarana dalam mengkomunikasikan gagasan, kreativitas, prakarsa, inovasi dan informasi baru serta cara merespon perubahan dan perkembangan lingkungan operasional, nasional dan global, pada semua pihak sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
    4)      Manajemen Strategi diimplementasikan dengan memilih dan menetapkan strategi sebagai pendekatan yang logis, rasional dan sistematik, yang menjadi acuan untuk mempermudah perumusan dan pelaksanaan program kerja.
    5)      Manajemen Strategi sebagai paradigma baru di lingkungan organisasi pendidikan, dapat mendorong perilaku proaktif semua pihak untuk ikut serta sesuai posisi, wewenang dan tanggungjawab masing – masing.
    6)      Manajemen Strategi di dalam organisasi pendidikan menuntut semua yang terkait untuk ikut berpartisipasi, yang berdampak pada meningkatnya perasaan ikut memiliki (sense of belonging), perasaan ikut bertanggungjawab (sense of responsibility), dan perasaan ikut berpartisipasi (sense of participation).

    sejarah Perkembangan Manajemen Sains


           Manajemen Sains merupakan pendekatan pengambilan keputusan manajerial yang didasarkan atas metode-metode ilmiah yang menggunakan banyak analisis kuantitatif. Berbagai nama diberikan untuk bidang ilmu yang melibatkan pendekatan-pendekatan kuantitatif untuk pengambilan keputusan; selain menajemen sains, nama lainnya yang dikenal dan diterima secara luas adalah Riset Operasi (Operations Research). Sekarang banyak yang menggunakan istilah riset operasi dan manajemen sains secara bergantian dalam pengertian yang sama.

           Revolusi manajemen sains pada awal 1900an, yang dicetuskan oleh Frederic W. Taylor, memberikan dasar bagi Manajemen Sains dan Operasi Riset. Namun manajemen sains/riset operasi modern umumnya dianggap muncul selama periode Perang Dunia II, ketika tim riset operasi dibentuk untuk menangani masalah-masalah strategis dan taktis yang dihadapi militer. Tim ini, yang seringkali terdiri atas orang-orang dari berbagai bidang ilmu (misalnya ahli matematika, teknik, dan perilaku), bersama-sama memecahkan msalah dengan menggunakan metode ilmiah. Setelah perang selesai, banyak anggota tim ini melanjutkan riset dengan pendekatan kuantitatif untuk pengambilan keputusan.
    Dua perkembangan yang terjadi selama periode pasca Perang Dunia II menyebabkan berkembangnya penggunaan manajemen sains dalam bidang nonmiliter. Pertama, dilanjutkannya riset-riset pendekatan kuantitatif untuk pengambilan keputusan menghasilkan berbagai perkembangan metodelogi. Mungkin perkembangan yang paling berarti adalah penemuan oleh George Dantzig pada tahun 1947 atas metode simpleks yang digunakan untuk memecahkan masalah pemrograman linier. Masih banyak lagi perkembangan metodelogi lainnya yang terjadi, dan pada tahun 1957 buku pertama mengenai riset operasi diterbitkan oleh Churchman, Ackoff, dan Arnoff.

           Bersamaan dengan berbagai perkembangan metodelogi ini, terjadi peningkatan besar dalam kemampuan kamputasi sebagai akibat tersedianya computer digital. Computer memungkinkan pada praktisi menggunakan metodelogi yang lebih canggih untuk memecahkan berbagai masalah industry. Perkembangan teknologi computer terus berlanjut; mikrokomputer yang ada sekarang, berbagai variasi dari pengembangan metodelogi pasca perang dunia II digunakan pada mikrokomputer untuk memecahkan masalah yang lebih besar daripada yang dipecahkan dengan computer mainframe tahun 1980an.