Internet Beritaku: Kesehatan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 Agustus 2012

Makalah Kesehatan Olahraga

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indikator status kesehatan wanita dilihat dari Usia Harapan Hidupnya dapat diartikan sebagai pengukuran tingkat kesehatan wanita yang dapat mempengaruhi usia harapan hidupnya sehingga kita dapat mengetahui penyebab-penyebab harapan hidup seorang wanita, sehingga dengan indikator ini kita sebagai tenaga kesehatan dapat mencegah dan menanggulangi penurunan usia harapan hidup seseorang wanita dengan meminimalkan faktor-faktor penyebab penurunan usia harapan hidup.  

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa lebih memahami tentang indikator status kesehatan wanita dilihat
dari Usia Harapan Hidupnya.
b. Tujuan Khusus
  • Agar mahasiswa dapat menjelaskan definisi usia harapan hidup
  • Agar mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang berpengaruh penting pada kelangsungan hidup yang lebih lama
  • Agar mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhi dan berhubungan dengan usia harapan hidup.
1.3 Rumusan masalah
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan permasalahan yang ditimbulkan sbb:
A. Apa definisi usia harapan hidup?
B. Apasaja hal-hal yang berpengaruh penting pada kelangsungan hidup yang lebih lama?
C. Apasaja faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhi dan berhubungan dengan usia
harapan hidup?


 BAB II
ISI
“ USIA HARAPAN HIDUP “
2.1 Definisi  
Usia harapan hidup (Life Expectancy Rate) merupakan lama hidup manusia di dunia. Usia harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan jumlah dan proporsi sejak 1980. Harapan hidup perempuan adalah 54 tahun pada 1980, kemudian 64,7 tahun pada 1990, dan 70 tahun pada 2000.
Meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia membawa implikasi bertambahnya jumlah lansia. Berdasarkan data, wanita Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini semakim meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah itu sebagai akibat bertambahnya populasi penduduk usia lanjut dan tingginya usia harapan hidup diiringi membaiknya derajat kesehatan masyarakat.
 
2.2 Hal-hal yang berpengaruh penting pada kelangsungan hidup yang lebih lama
Penyebab panjangnya umur manusia, diluar soal takdir tentunya, tergantung dari
beberapa faktor: (Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor)
  • Pola makan
·         Penyakit bawaan dari lahir: mereka yang diberi berkah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menjalani hidup lebih panjang adalah orang-orang yang terkait dengan rendahnya penyakit degeneratif. Yaitu penyakit-penyakit yang mengancam kehidupan manusia, seperti penyakit kanker, jantung koroner, diabetes dan stroke.
  • Lingkungan tempat tinggal   
  • Stress atau tekan
 2.3 Faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhi dan berhubungan dengan usia
harapan hidup. 

a. GIZI
Melewati kehidupan di dunia hingga usia 100 tahun mungkin menjadi harapan sebagian manusia. Mereka berpendapat bahwa dengan semakin panjang umur semakin banyak hal-hal yang dapat dilakukan, terlepas itu perbuatan yang baik maupun buruk. Penyebab panjangnya umur manusia, diluar soal takdir tentunya, tergantung dari beberapa faktor. Tapi yang paling berpengaruh adalah pola makan.
Mereka yang mempunyai kesempatan untuk menikmati hidup lebih lama ini adalah orang-orang yang sangat memperhatikan pola makannya. “Mereka mengurangi konsumsi kalori ke dalam tubuhnya.
Menurut Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor:
·         Orang-orang lanjut usia ini mulai mengurangi konsumsi kalori dengan hanya memakan kacang-kacangan (kedelai), makan ikan dan minum teh hijau maupun teh hitam.
  • Melakukan puasa seperti yang dilakukan umat Islam pada bulan Ramadhan.
  • Melakukan diet terhadap jenis makanan goreng-gorengan, selain juga mengurangi
  • porsi makan sehari-hari.
·         Pada awal usia 50 tahunan, disaat proses metabolisme tubuh sudah mulai lambat, mereka banyak makan makanan yang mengandung zat anti oksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
  • Makan ikan yang mengandung zat omega 3 yang sangat tinggi, yang dapat
  • mengurangi kolesterol dalam tubuh.
·         Mereka juga memangkas konsumsi protein dan lemak dalam tubuh, dengan cara mengurangi makanan yang mengandung lemak dan protein hewani, seperti telor, susu, daging, keju, dsb.
·         Menyarankan agar para manula tersebut mulai kembali ke makanan 'back to nature' atau kembali ke alam. Diantaranya degan cara mengkonsumsi makanan tanpa dimasak atau menjadi seorang vegetarian.
 
b. MEROKOK
Merokok mengurangi usia harapan hidup rata-rata 10 tahun. Atau kalau anda tidak merokok berarti menambah usia harapan hidup rata-rata 10 tahun. Demikian antara lain hasil penelitian selama 50 tahun di Inggris mengenai dampak merokok terhadap kesehatan. Hasil penelitian yang dimuat di Jurnal Kesehatan Inggris ini menunjukkan, terdapat 20 penyakit yang terkait dengan kebiasaan merokok.
Penelitian terlama tentang dampak merokok terhadap kesehatan menunjukkan bahwa rata-rata perokok meninggal dunia 10 tahun lebih cepat dibanding mereka yang tidak merokok. Penelitian ini dimulai 50 tahun lalu ketika untuk pertama kalinya muncul kaitan antara merokok dan kanker paru-paru. Temuan ini sangat penting untuk mendorong orang berhenti merokok. Penelitian ini melibatkan sekitar 35 ribu dokter di Inggris yang lahir antara tahun 1900 dan 1930. Para ilmuwan memantau kebiasaan merokok mereka selama lebih dari 50 tahun. Dan data paling akhir menunjukkan resiko yang ada jauh lebih besar dari perkiraan awal.
Sir Richard Peto, yang terlibat dalam penelitian ini hampir selama 40 tahun mengatakan, temuan yang ada menunjukkan berhenti merokok akan meningkatkan kuantitas dan kualitas hidup. "Bahkan setelah 20 tahun, bila anda berhenti merokok, anda bisa menghindari sembilan dari 10 resiko yang ada. Jika anda berhenti merokok setelah 10 tahun, anda bisa terbebas dari hampir semua resiko yang ada. Masalahnya adalah begitu orang merokok, susah untuk menghentikan kebiasaan itu. Banyak orang yang mengaku tak bisa berhenti merokok," katanya.
Mereka yang berhenti merokok pada usia 60 tahun, bisa meningkatkan harapan hidup selama tiga tahun. Sementara bila seseorang berhenti merokok pada usia 30 tahun, berbagai dampak negatif terhadap kesehatan bisa diminimalkan.
Ada sekitar 20 penyakit yang terkait dengan merokok ini, antara lain penyakit jantung, stroke, dan berbagai macam kanker. Di negara berkembang dewasa ini, semakin banyak orang merokok. Sejak penelitian ini dilakukan, diperkirakan 100 juta orang meninggal di seluruh dunia akibat merokok. "Kematian itu disebabkan merokok telah dibuktikan sebagai penyebab berbagai penyakit saluran pernapasan seperti penyakit paru obstruktif menahun, kanker paru, dan diyakini merupakan faktor resiko untuk penyakit jantung, stroke, dan berbagai penyakit kronis lain".
 
c. MENOPAUSE
Keberhasilan pembangunan termasuk pembangunan kesehatan telah meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain meningkatnya umur harapan hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun. Disamping itu terjadi pula pergeseran umur menopause dari 46 tahun pada tahun 1980 menjadi 49 tahun pada tahun 2000.
Jumlah dan proporsi penduduk perempuan yang berusia diatas 50 tahun dan diperkirakan memasuki usia menopause dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000 jumlah perempuan berusia diatas 50 tahun baru mencapai 15,5 juta orang atau 7,6% dari total penduduk, sedangkan tahun 2020 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 30,0 juta atau 11,5% dari total penduduk.
Pada usia 50 tahun, perempuan memasuki masa menopause sehingga terjadi penurunan atau hilangnya hormon estrogen yang menyebabkan perempuan mengalami keluhan atau gangguan yang seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dapat menurunkan kualitas hidupnya. Padahal estrogen tersebut mempunyai manfaat yang beragam, sehingga menurunnya produksi hormon akan berpengaruh terhadap beberapa perubahan penting dalam tubuh.
Apa saja gejala-gejala awal yang menandakan kurangnnya kadar estrogen ?
  • Wajah kemerahan
  • Keringat pada malamm hari
  • Rasa sakit dan nyeri (nyeri tulang dan sendi)
  • Kekeringan didaerah vagina
  • Masalah kandung kemih
  • Hubungan seksual yang menimbulkan rasa nyeri
  • Kulit kering
  • Gangguan tidur
  • Emosi yang mudah berubah-rubah
  • Perdarahan menstruasi yang tidak teratur
  • Gejolak panas di dada dan muka (hot flushes
  • Sakit kepala
  • Mudah pingsan
  • Depresi
  • Daya ingat menurun
  • Sulit konsentrasi
  • Penyakit jangka panjang seperti tulang keropos (osteoporosis), jantung koroner, stroke, kanker usus besar.
Anda dapat mengukur kadar estrogen dengan berkonsultasi pada dokter yang akan melakukan pemeriksaan darah sederhana. Bila anda telah mengetahui penyebab timbunya gejala-gejala tersebut, anda dapat memulai usaha untuk mengatasinya.
Mengatasi menopause, degan Terapi penggantian hormon (TPH) bertujuan untuk mengganti hormon yang mulai menghilang agar efek-efek menopause dapat diatasi. Berkonsultasi pada ahli kandungan untuk membantu anda mempertimbangkan risiko TPH dan menemukan penanganan yang paling tepat untuk anda. Walupun efek samping yang akan muncul telah diketahui, kini anda bias mendapatkan pengobatan yang disesuaikan dengan keadaan anda untuk menghilangkan atau memperkecil efek samping. Ingat bahwa setiap wanita adalah berbeda.
Olahraga merupakan hal yang penting, tidak saja untuk kesehatan umum anda, tetapi juga memperbaiki densitas/kepadatan tulang anda dan menghilangkan gejala-gejala menopause.
 
·         Diet tradisional Asia tampaknya memberi keuntungan yang penting. Diet Asia ini:
1. mengandung kurang dari 20% kalori yang berasal dari lemak
2. Membatasi masukan daging
3. Kaya akan berbagai macam buah, sayur serta kacang-kacangan
4. Memasukan menu dari tahu atau olahan kedelai paling tidak sekali sehari. (Produk olahan kedelai mengandung fitoestrogen, yang merupakan sebuah tipe hormon tanaman yang diyakini bermanfaat bagi menopause. Namun demikian, preparat tersebut belum terbukti keuntungannya untuk mengatasi osteoporosis dan efek kardiovaskuler akibat menopause.
 
·           Hindari fakor-faktor yang memicu gejala-gejala menopause anda.kemerahan pada wajah dapat di picu oleh makanan nyang panas atau pedas. Alkohol, kafein dan gula juga dapat memicu kemerahan pada wajah.
·         Krim vagina dan jel dapat di gunakan untuk mengurangi kekeringan dan rasa gatal pada vagina.. Preparattersebut juga dapat di gunakan pada saat berhubungan seksual, untuk mengurangi rasa sakit.
 
d. OSTEOPOROSIS
Seiring meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia, masalah osteoporosis/tulang keropos perlu mendapat perhatian serius. Semakin tua seseorang, semakin mudah terserang osteoporosis.
Orang lanjut usia merupakan sasaran paling rapuh untuk terkena osteoporosis. Ketika perempuan mencapai usia 80 tahun, ia mengalami resiko 40% mengalami 1 atau lebih patah tulang belakang. Data dunia juga menyebutkan satu dar tiga wanita beresiko terkena osteoporosis.
Kunci utama untuk melawan rapuh tulang diantaranya:
  • Perhatikan gaya hidup
  • Perhatikan pola makan
  • Aktifitas fisik
 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Usia harapan hidup (Life Expectancy Rate) merupakan lama hidup manusia di dunia.
Penyebab panjangnya umur manusia, tergantung dari beberapa faktor:
·         Penyakit bawaan dari lahir
·         Lingkungan tempat tinggal
·         Stres dan tekanan
·         Pola makan

Faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhi dan berhubungan dengan usia harapan
hidup:
1. Gizi
2. Merokok
3. Menopause
4. Osteoporosis

3.2 Saran
Dari makalah yang saya susun ini, saya harap pembaca dapat memahami betul tentang
indikator status kesehatan wanita dilihat dari usia harapan hidup.
Seorang Guru Penjeskes harus berpengetahuan luas untuk mendukung prakteknya di masyarakat.

Senin, 09 Juli 2012

Asuhan Keperawatan Bibir Sumbing

Dukung blog ini dengan dengan cara subscribe, like dan share channel youtube kami, atau ikuti channel youtube kami untuk mendapatkan video-video pembelajaran atau Tips dan Trik Komputer yang bermanfaat. Untuk melihatnya kunjungi
LINK INI


PENDAHULUAN

Kasus bibir sumbing dan celah langit-langit merupakan cacat bawaan yang masih menjadi masalah di tengah masyarakat. Antara Februari - Mei 1992, IKABI cabang Padang mengadakan pengabdian masyarakat di dua Kabupaten 50 Kota dan Solok berbentuk operasi bibir sumbing secara gratis. Dilakukan penelitian pada 126 penderita yang dilakukan operasi. Hardjowasito dengan kawan-kawan di propinsi Nusa Tenggara Timur antara April 1986 sampai Nopember 1987 melakukan operasi pada 1004 kasus bibir sumbing atau celah langit-langit pada bayi, anak maupun dewasa di antara 3 juta penduduk.

Pada dasarnya kelainan bawaan dapat terjadi pada mulut, yang biasa disebut labiopalatoskisis. Kelainan ini diduga terjadi akibat infeksi virus yang diderita ibu pada kehamilan trimester 1. jika hanya terjadi sumbing pada bibir, bayi tidak akan mengalami banyak gangguan karena masih dapat diberi minum dengan dot biasa. Bayi dapat mengisap dot dengan baik asal dotnya diletakan dibagian bibir yang tidak sumbing.

Kelainan bibir ini dapat segera diperbaiki dengan pembedahan. Bila sumbing mencakup pula palatum mole atau palatum durum, bayi akan mengalami kesukaran minum, walaupun bayi dapat menghisap naun bahaya terdesak mengancam. Bayi dengan kelainan bawaan ini akan mengalami gangguan pertumbuhan karena sering menderita infeksi saluran pernafasan akibat aspirasi.keadaan umu yang kurang baik juga akan menunda tindakan untuk meperbaiki kelainan tersebut.

A.    DEFINISI
Labio/plato skisis adalah merupakan kongenital anomali yang berupa adanya kelainan bentuk pada struktur wajah. Palatoskisi adalah adanya celah pada garis tengah palato yang disebabkan oleh kegagalan penyatuan susunan palato pada masa kehamilan 7-12 minggu.
B.    ETIOLOGI
FAKTOR HERIDITER
Sebagai faktor yang sudah dipastikan. Gilarsi : 75% dari faktor keturunan resesif dan 25% bersifat dominan.
1.    Mutasi gen.
2.    Kelainan kromosom.

FAKTOR EKSTERNAL / LINGKUNGAN :
1.    Faktor usia ibu
2.   Obat-obatan. Asetosal, Aspirin (SCHARDEIN-1985) Rifampisin, Fenasetin, Sulfonamid, Aminoglikosid, Indometasin, Asam Flufetamat, Ibuprofen, Penisilamin, Antihistamin dapat menyebabkan celah langit-langit. Antineoplastik, Kortikosteroid
3.    Nutrisi
4.    Penyakit infeksi Sifilis, virus rubella
5.    Radiasi
6.    Stres emosional
7.    Trauma, (trimester pertama)
C.    PATOFISIOLOGI
Kelainan sumbing selain mengenai bibir juga bisa mengenai langit-langit. Berbeda pada kelainan bibir yg terlihat jelas secara estetik, kelainan sumbing langit2 lebih berefek kepada fungsi mulut seperti menelan, makan, minum, dan bicara. Pada kondisi normal, langit2 menutup rongga antara mulut dan hidung. Pada bayi yang langit2nya sumbing barrier ini tidak ada sehingga pada saat menelan bayi bisa tersedak.Kemampuan menghisap bayi juga lemah, sehingga bayi mudah capek pada saat menghisap, keadaan ini menyebabkan intake minum/makanan yg masuk menjadi kurang dan jelas berefek terhadap pertumbuhan dan perkembangannya selain juga mudah terkena infeksi saluran nafas atas karena terbukanya palatum tidak ada batas antara hidung dan mulut, bahkan infeksi bisa menyebar sampai ke telinga.
D.    MANIFESTASI KLINIS
Pada labio Skisis:
1.    Distorsi pada hidung
2.    Tampak sebagian atau keduanya
3.    Adanya celah pada bibir
Pada palato skisis:
1.    Tampak ada celah pada tekak (uvula), palato lunak, dan keras dan atau foramen incisive
2.    Adanya rongga pada hidung
3.    Distorsi hidung
4.    Teraba aa celah atau terbukanya langit-langit saat diperiksa dengan jari
5.    Kesukaran dalam menghisap atau makan
E.    KOMPLIKASI
1.    Gangguan bicara dan pendengaran
2.    Terjadinya otitis media
3.    Asirasi
4.    Distress pernafasan
5.    Risisko infeksi saluran nafas
6.    Pertumbuhan dan perkembangan terhambat
F.    F.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.    Foto rontgen
2.    .Pemeriksaan fisisk
3.    MRI untuk evaluasi abnormal
G.    G.PEMERIKSAAN TERAPEUTIK
1.    Penatalaksanaan tergantung pada beratnya kecacatan
2.    Prioritas pertama adalah pada teknik pemberian nutrisi yang adekuat
3.    Mencegah komplikasi
4.    Fasilitas pertumbuhan dan perkembangan
5.    Pembedahan: pada labio sebelum kecacatan palato; perbaikan dengan pembedahan usia 2-3 hari atua sampai usia beberapa minggu prosthesis intraoral atau ekstraoral untuk mencegah kolaps maxilaris, merangsang pertumbuhan tulang, dan membantu dalam perkembangan bicara dan makan, dapat dilakukan sebelum penbedahan perbaikan.
6.    Pembedahan pada palato dilakukan pada waktu 6 bulan dan 2 tahun, tergantung pada derajat kecacatan. Awal fasilitaspenutupan adalah untuk perkembangan bicara.
H.    PENATALAKSANAAN
Pada bayi yang langit2nya sumbing barrier ini tidak ada sehingga pada saat menelan bayi bisa tersedak.Kemampuan menghisap bayi juga lemah, sehingga bayi mudah capek pada saat menghisap, keadaan ini menyebabkan intake minum/makanan yg masuk menjadi kurang. Untuk membantu keadaan ini biasanya pada saat bayi baru lahir di pasang:
1.Pemasangan selang Nasogastric tube, adalah selang yang dimasukkan melalui hidung..berfungsi untuk memasukkan susu langsung ke dalam lambung untuk memenuhi intake makanan.
2.Pemasangan Obturator yang terbuat dr bahan akrilik yg elastis, semacam gigi tiruan tapi lebih lunak, jd pembuatannya khusus dan memerlukan pencetakan di mulut bayi. Beberapa ahli beranggarapan obturator menghambat pertumbuhan wajah pasien, tp beberapa menganggap justru mengarahkan. Pada center2 cleft spt Harapan Kita di Jakarta dan Cleft Centre di Bandung, dilakukan pembuatan obturator, karena pasien rajin kontrol sehingga memungkinkan dilakukan penggerindaan oburator tiap satu atau dua minggu sekali kontrol dan tiap beberapa bulan dilakukan pencetakan ulang, dibuatkan yg baru sesuai dg pertumbuhan pasien.
3.Pemberian dot khusus dot khusus, dot ini bisa dibeli di apotik2 besar. Dot ini bentuknya lebih panjang dan lubangnya lebih lebar daripada dot biasa; tujuannya dot yang panjang menutupi lubang di langit2 mulut; susu bisa langsung masuk ke kerongkongan; karena daya hisap bayi yang rendah, maka lubang dibuat sedikit lebih besar. operasi, dengan beberapa tahap, sebagai berikut :
a.    Penjelasan kepada orangtuanya
b.    Umur 3 bulan (rule over ten) : Operasi bibir dan alanasi(hidung), evaluasi telinga.
c.    Umur 10-12 bulan : Qperasi palato/celah langit-langit, evaluasi pendengaran dan telinga.\
d.    Umur 1-4 tahun : Evaluasi bicara, speech theraphist setelah 3 bulan pasca operasi
e.    Umur 4 tahun : Dipertimbangkan repalatoraphy atau/dan Pharyngoplasty
f.    Umur 6 tahun : Evaluasi gigi dan rahang, evaluasi pendengaran.
g.    Umur 9-10 tahun : Alveolar bone graft (penambahan tulang pada celah gusi)
h.    Umur 12-13 tahun : Final touch, perbaikan-perbaikan bila diperlukan.
i.    Umur 17 tahun : Evaluasi tulang-tulang muka, bila diperlukan advancementosteotomy LeFORTI
I.    I.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh atau tidak efektif dalam meneteki ASI b/d ketidakmampuan menelan/kesukaran dalam makan sekunder dari kecacatan dan pembedahan.
2.    Risiko aspirasi b/d ketidakmampuan mengeluarkan sekresi sekunder dari palato skisis
3.    Risiko infeksi b/d kecacatan (sebelum operasi) dan atau insisi pembedahan
4.    Kurang pengetahuan keluarga b/d teknik pemberian makan, dan perawatan dirumah
5.    Nyeri b/d insisi pembedaha
J.    INTERFENSI
1.    Nutrisi yang adekuat dapat dipertahankan yang ditandai adanya peningkatan berat badan dan adaptasi dengan metode makan yang sesuai
2.    Anak akan bebas dari aspirasi
3.    Anak tidak menunjukan tanda-tanda infeksi sebelum dan sesudah operasi, luka tampak bersih, kering dan tidak edema.
4.    Orang tua dapat memahami dan dapat mendemonstrasikan dengan metode pemberian makan pada anak, pengobatan setelah pembedahan dan, harapan perawat sebelum dan sesudah operasi.
5.    Rasa nyaman anak dapat dipertahankan yang ditandai dengan anak tidak menangis, tidsk lsbil dan tidak gelisah
K.    IMPLEMENTASI
1.    Mempertahankan nutrisi adekuat
a.    Kaji kemampuan menelan dan mengisap
b.    Gunakan dot botol yang lunak yang besar, atau dot khusus dengan lubang yang sesuai untuk pemberian minum
c.    Tempatka dot pada samping bibir mulut bayi dan usahakan lidah mendorong makan/minuman kedalam
d.    Berikan posisi tegak lurus atau semi duduk selama makan
e.    Tepuk punggung bayi setiap 15ml 30ml minuman yang diminum, tetapi jangan diangkat dot selama bayi menghisap
f.    Berikan makan pada anak sesuai dengan jadwal dan kebutuhan
g.    Jelaskan pada orang tua tentang prosedur operasi, puasa 6 jam dan pemberian infus lainnya
h.    Prosedur perawatan setelah operasi, ranngsangan untuk menelan ata menghisap, dapat menggunakan jari-jari dengan cuci tangan yang bersih atau dot sekitar mulut 7-10 hari, bila sudah toleran berikan minuman pada bayi, dan minuman atau makanan lunak untuk anak sesuai dengan diitnya.

2.    Mencegah aspirasi dan obstruksi jalan napas
a.    Kaji status pernafasan selama pemberian makan
b.    Gunakan dot agak besar, rangsang hisap dengan sentuhan dot pada bibir
c.    Perhatikan posisi bayi saat memberi makan, tegak atau setengah duduk
d.    Beri makan secara perlahan
e.    Lakukan penepukan punggung setelah pemberian minum

3.    Mencegah infeksi
a.    Berikan posisi yang tepat setelah makan, miring kekanan kepala agak sedikit tinggi supaya makanan tertelan dan mencegah aspirasi yang dapat berakibat pnemonia
b.    Kaji tanda-tanda infeksi, termasuk drainage, bau dan demam.
c.    Lakukan perawatan luka dengan hati-hat dengan menggunakan teknik steril
d.    Perhatikan posisi jahitan, hindari jangan kontak dengan alat-alat yang tidak steril, misalnya alat tenun dan lainnya.
e.    Perhatikan perdarahan, edema, dan drainage
f.    Hindari gosok gigi pada anak kira-kira 1-2 minggu

4.    Mempersiapkan orang tua untuk menerima keadaan bayi/anak dan perawatan dirumah
a.    Jelaskan prosedur operasi sebelum dan sesudah operasi
b.    Ajarkan pada ornag tua dalam perawatan anak ; cara pemberian makan/minum dengan alat, mencegah infeksi, dan mencegah aspirasi, posisi pada saat pemberian makan/minum, lakukanpenepukan punggung, bersihkan mulut setelah makan

5.    Meningkatkan rasa nyaman
a.    Kaji pola istirahat bayi dan kegelisahan
b.    Tenangkan bayi
c.    Bila klien anak, berikan aktivitas bermain yang sesuai dengan usia dan kondisinya
d.    Berikan analgetik sesuai program

Senin, 12 September 2011

Minggu, 19 Juni 2011

Blesstea (Teh Hitam) Untuk Keluarga Indonesia

Teh Hitam Blesstea dibuat dari tiga pucuk daun teh camellia sinensis varietes Assamica, klon unggul yang ditanam di dataran tinggi Indonesia pada ketinggian 1200 m dpl, yang mengandung senyawa bioaktif polifenol (katekin) tinggi. Dipetik pada waktu subuh saat pucuk daun mulai mekar dan diproses secara oksidasi enzimatis penuh dan higieniz melalui pengawasan yang ketat dan dikemas dalam botol kedap udara, 100 % asli daun teh tanpa tambahan unsur lain.

Katekin dalam teh hitam merupakan zat unik karena berbeda dengan katein yang terdapat pada tanaman lain, bersama dengan senyawa turunannya yang dihasilkan melalui proses oksidasi enzimatis berfungsi sebagai antioksidan kuat, anti radiasi anti mutasi gen/menghambat pertumbuhan sel kanker, anti tumor, anti peningkatan kolesterol, anti peningkatan tekanan darah, anti peningkatan kadar gula darah, anti mikroba/snti infeksi (bakteri dan virus) serta anti penyakit lainnya. Disamping itu terdapat sejumlah vitamin dan senyawa lain seperti kafein, flavonoid, vitamin B1, B2 serta vitamin C, E, dan K, beta Carotene, Flouride, Magnesium, mangan, Zinc, Selenium, Calcium dan Besi.

Kasiat dan Kegunaan :
  • Menurunkan resiko serangan stroke
  • Menurunkan Kolesterol dan resiko serangan jantung
  • Menurunkan resiko kanker
  • Mencegah penyempitan pembuluh darah
  • Meningkatkan fertilitas (kesuburan) pada wanita
  • Anti penuaan dini
  • Mengatasi infeksi virus, bakteri dan jamur
  • Meningkatkan aktifitas insulin pada penderita diabetes (penyakit gula)
  • Menormalkan tekanan darah pada penderita hypertensi
  • Menormalkan kadar asam urat dalam darah bagi penderita asam urat
  • Meningkatkan stamina (vitalitas) dan libido
  • Mempertahankan keutuhan tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis
  • Mwnurunkan berat badan bagi yang kegemukan tapi tidak untuk yang kurus
  • Menekan proses pembentukan plak dan sakit gigi
  • Mencegah pembengkakan gusi dan bau mulut
  • Meningkatkan daya pikir dan konsentrasi
  • Baik untuk perokok menetralisir radikal bebas
  • Baik untuk penderita asma dan penyakit maag
  • Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh (teh hitam dapat mrningkatkan jumlah sel darah putih yang bertanggung jawab melawan infeksi)
Efek Langsung dari Blesstea adalah sebagai berikut :
  • Mendapatkan refreshing, relaxation, energizer
  • Menekan gejala flu, pilek, demam dan sakit kepala/migran
  • Melancarkan pencernaan, buang air besar dan sekresi air seni
  • Memperbaiki gangguan pola tidur
  • Menghirup uapnya selagi panas dapat melegakan tenggorokan dan menghilangkan pegal-pegal pada bagian bahu
 Kemampuan Antioksidan Teh Hitam 100 x lebih efektif dibanding Vitamin C dan 25 x dari Vitamin E !!!
Kandungan Vitamin B1 dan B2 dalam Teh Hitam = 10 x lebih besar dari sereal dan sayuran !!!
kandungan Antioksidan 2 cangkir Teh Hitam = 7 gelas jus jeruk atau 20 gelas jus apel !!!


CARA MENYEDUH TEH YANG BENAR :
(PENTING !!! bila salah khasiat teh akan berkurang)
  1. SIAPKAN AIR PANAS ------>> buka tutup botol dengan memutar kekiri. Dengan suhu 70 - 80 drajat Celcius atau sesuai panas air thermos atau dispenser dalam gelas 200 - 300 cc.
  2. TABURKAN TEH ------>>rapatkan kembali tutup botol teh setelah digunakan. Ke gelas air panas tadi sebanyak 1 sendik teh/sendok kecil (JANGAN DIADUK DAHULU).
  3. DIAMKAN 9 - 15 MENIT. Biarkan terjadi proses "infusion" katekin ke dalam air untuk mendapatkan khasiat yang maksimal.
  4. ADUK TEH. Sebelum diminum bila perlu bisa disaring.
  5. DIMINUM PADA SUHU 30 - 40 DRAJAT CELCIUS (minum 2 - 4 kali sehari/maks 7 kali sehari). Disarankan air teh dikumur-kumur dalam mulut untuk membersihkan gigi dan melegakan tenggorokan sebelum ditelan.
Cara Minum Untuk Teh Sehat :
  1. Kumur-kumur air teh sebelum ditelan untuk membersihkan gigi, mencegah pengeroposan gigi, menghilangkan plak dan melegakan tenggorokan.
  2. Untuk gigi linu, sakit gigi dan sariawan dikumur sekitar 1 s/d 3 menit kemudian ditelan.
  3. Untuk membantu mengatasi disfungsi ereksi, teh minum sekitar pukul 16.00 - 20.00
  4. Untuk mendapatkan hasil yang optimal sebaiknya teh hitam diminum tanpa gula atau pemanis lainnya kecuali madu asli. Bisa ditambah jeruk atau jahe.
Perhatian :
  1. Bagi penderita maag, darah rendah dan ginjal, dianjurkan makan terlebih dahulu sebelum minum teh hitam
  2. Biasanya orang yang kegemukan mengalami reaksi sering buang air kecil dan buang air besar pada hari-hari pertama minum teh hitam. Hal ini karena adanya proses pembersihan didalam perut (reaksi normal)
                                                                 
Blesstea MERUPAKAN TEHJ HITAM ORTODOX INDONESIA, DIBUAT DARI DAUN TEH PILIHAN, KLON UNGGUL BERKATEKIN TINGGI 100 % tanpa tambahan unsur lain


Kontak Person Hubungi :  +6285213344596 or Website : Ilmu27.blogspot.com (tinggalkan komentar)
     
Tersedia Kemasan dalam Botol Kedap Udara (Wilaya Sulawesi tenggara / Kabupaten Kolaka)

Catatan :
  • Botol
  • Sachet
  • Refill
Demi kesehatan anda silahkan komsumsi Teh Hitam (Blesstea) untuk Keluarga Indonesia..............!!!!

Rabu, 23 Februari 2011

Diagnosa TBC dan Terapi FDC

Apa itu penyakit TBC ?. Penyakit TBC adalah suatu penyakit menular langsung yang disebakan kuman/ bakteri Mycobakterium tuberculosa, yang menyerang terutama pada organ paru dan sebut sebagai TBC Paru. Dan bias juga menyerang organ tubuh lainnya : kel linfe. Otak, kulit, tulang, saluran cerna dan ginjal. TBC yang menyerang pada organ selain paru dikenal sebagai TBC extraparu

Insiden penyakit TBC meningkat pada decade ini, hal tersebut disebabkan makin meningkat pengidap HIV diseluruh dunia yang mempunyai daya tahan seluler yang menurun sehingga penderita HIV rentan terhadap infeksi kuman TBC. Penyakit TBC dapat menyebabkan kematian terutama menyerang pada usia produktif (15-50 tahun) dan anak-anak. Dan dari satu literature disebutkan 50 % penderita TBC akan meninggal setelah 5 tahun bila tidak di obati.

Gejala Utara penyakit TBC paru adalah batuk terus-menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih.

Gejala lain :
dahak bercampur darah,
batuk darah,
sesak nafas dan nyeri dada,
badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise (rasa tidak enak badan),
berkeringat malam dan
demam meriang selam sebulan belakangan .

Sumber penularan adalah penderita TBC paru dengan BTA + yang tidak berobat. Penularan melalui droplet infection (percikan dahak) pada waktu batuk, bersin maupun saat berbicara.

Untuk menegakkan diagnosa TBC Paru adalah dengan memeriksa dahak seseorang yang di duga mengidap TBC. Pemeriksan dahak di lakukan secara SPS (Sewaktu saat kontak pertama, Pagi hari ke 2 dan Sewaktu juga saat hari ke2) dibawah pemeriksaan mikroskopis. Hasil pemeriksaan mikroskopis ini sangat dijaga kualitas dengan melakukan cros cek/ uji silang lagi juga menjaga hasil pemeriksaan sedian dahak BTA.

Metode Penemuan Kasus TBC paru

Dengan cara passive promotive case finding artinya penjaringan tersangka penderita yang dating berkunjung ke unit pelayanan kesehatan dengan meningkatkan penyuluhan TBC kepada masyarakat.

Bila ditemukan penderita tuberculosis paru dengan sputum dahat BTA +, maka semua orang yang kontak serumah dengan penderita harus diperiksa. Apabila ada gejala-gejala suspek (Kecurigaan) TBC maka harus diperiksa dahaknya.


Pengobatan Penderita TBC adalah dengan kombinasi beberapa jenis obat dalam jumlah cukup dan dosis yang tepat selama 6 – 8 bulan.

Pengobatan penderita TBC terdiri atas 3 fase
Fase Intensif . Obat diminum setiap hari selama 2 bulan
Fase Lanjutan . Obat diminum seminggu 3 kali.

Paduan OAT (OBat Anti Tuberkulosa) FDC

Saat ini di Provinsi Kalimantan Selatan sudah menggunakan OAT FDC.

Kemasan Obat FDC (Fixed Dose Combination) 1 tablet obat mengandung 150 mg Rifamfisin, 75 mg INH, 400 mg Pyrazinamid dan 275 mg Ethambutol,

(Dikutip dari : Buku Saku Petugas Program TBC. Depkes RI

Diagram diagnosa TB

Makalah Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan (Penegelolaan Tenaga Keperawatan)

-->
KATA PENGANTAR
      Assalamu’alaikum wr.wb
      Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, hidayah, serta karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah ini tentang PENGELOLAAN TENAGA KEPERAWATAN.       Makalah ini kami disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen dan Kepemimpinan dalam keperawatan, Dengan segenap kerendahan hati tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada para dosen mata kuliah tersebut.       Kami menyadari dengan segenap hati bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah kami yang akan datang.       Demikian atas perhatianya kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfa’at bagi kita semua Amiin………                                                                                           Wassalamu’alaikum wr.wb                                                                                           Kolaka, Januari 2011
                                                                                          Penyusun,
                                                                                                  
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
         Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai tujuan (melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi.tujuan ditetapkan berdasarkan misi,filosofi dan tujuan organisasi.proses manajemen meliputi kegiatan mencapai tujuan organisasi melalui perencanaan organisasi,pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia,fisik,dan teknologi.semua perawat yang terlibat dalam manajemen keperawatan dianggap perlu memahami misi,Filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan serta kerangka konsep kerjanya.
         Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk merencanakan, mengatur dan menggerakkan karyawan dalam memberikan pelayanan keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan. Agar dapat memberikan pelayanan keperwatan sebaik-baiknya kepada pasien, diperluikan suatu standar yang akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol pelayanan tersebut.
B.     Tujuan
1)      Untuk menamabah wawasan Mahasiswa tentang bagaimana cara mengelolah tenaga keperwatan.
2)      Untuk meningkatkan keterampilan Mahasiswa tentang bagaimana cara memberikan pelayanan keperawatan kepada klien.
3)      Untuk memudahkan Mahasiswa dalam proses belajar mengajar pada mata kuliah Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengelolaan Tenaga Keperawatan
A.    Pengelolaan Ketenagaan
         Pengelolaan merupakan fungsi organic manajemen yang merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan pelakasanaan tertentu dalam usaha mencapai tujuan organisasi apabila proses pengelolaan dilakukan dengan baik akan memberikan jaminan pelaksaaan kegiatan menjadi baik sehingga mencapai tujuan organisasi yang berdaya guna dan berhasil guna.
         Pengelolaan tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pelayanan Keperawatan yang optimal dan bermutu tinggi. Pengelolaan ketenagaan, menjadi permasalahan besar diberbagai organisasi keperawatan, seperti ditatanan Rumah Sakit, perawatan dirumah, dan tempat-tempat pelayanan keperawatan lain. Oleh karena itu, pengelolaan ketenagaan harus sesuai dengan ketentuan atau pedoman yang berlaku, tenaga yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan keperawatan harus sesuai dengan standar keperawatan yang ada.
         Pengelolaan ketenagaan merupakan sesuatu proses yang kompleks, yang memerlukan ketelitian dalam menerapkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi. Jumlah tenaga yang ada perlu ditata atau dikelolah dalam melaksanakan kegiatan melalui penjadwalan sistematis dalam terencana secara matang sehingga kegiatan dapat dilakukan secara optimal.
B.     Pengelolaan Tenaga Keperawatan
         Pengelolaan tenaga keperawatan merupakan salah satu fungsi utama seorang pemimpin organisasi termasuk organisasi keperawatan. Keberhasilan suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Hal ini berhubungan erat dengan bagaimana seorang pimpinan mengelola ketenagaan di Unit kerjanya.
Langkah pengelolaan tenaga keperawatan yaitu :
1.      Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan yang akan diberikan.
2.      Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan untuk melaksanakan pelayanan keperawatan.
3.      Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat yang dibutuhkan.
4.      Menerima dan menyaring untuk mengisi posisi yang ada.
5.      Melakuka seleksi calon-calon yang ada.
6.      Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau shift.
7.      Memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan.
         Penentuan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh keinginan untuk menggunakan tenga keperawatan yang sesuai. Untuk lebih akuratnya dalam perencanaan tenaga keperawatan, maka pimpinan keperawatan harus mempunyai keyakinan tertentu dalam organisasinya seperti:
1.      Rasio antara perawat dan klien didalam ruangan perawatan intensif adalah 1:1 atau 1:2.
2.      Perbandingan perawat ahli dan terampil diruang medical bedah,kebidanan,anak dan psikiatri adalah 2:1 atau 3:1.
C.    Perkiraan Kebutuhan Tenaga
         Penetapan jumlah tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan kategori yang akan dibutuhkan untuk asuhan keperawatan klien disetiap unit.beberapa pendekatan dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah staf yang dibutuhkan berdasarkan kategori klien yang dirawat,rasio perwat dan klien untuk memenuhi standar praktek keperawatan.
         Cara menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk setiap unit sebagai berikut:
1.      Rasio perawat – klien disesuaikan dengan standar perkiraan jumlah klien sesuai data.
2.      Pendekatan system ketenagaan dapat menentukan jumlah optimal yang sesuai dengan kategori perawat untuk setaiap unit serta mempertimbangkan komponen input-proses-output-umpan balik.
         Kebutuhan tenaga dapat ditinjau berdasarkan waktu perawatan langsung, waktu perawatan tidak langsung, dan waktu pendidikan kesehatan.
         Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban kerja perawat,yaitu:
1.      Jumlah klien yang dirawat setiap hari/bulan/tahun di unit tersebut.
2.      Kondisi atau tingkat ketergantungan.
3.      Rata-rata hari perawatan.
4.      Pengukuran keperawatan langsung, perawatan tidak langsung, dan pendidikan kesehatan.
5.      Frekuensi tindakan perawatan yang dibutuhksn klien.
6.      Rata-rata waktu perawatan langsung,tidak lansung, dan pendidikan kesehatan.
         Dengan mengelompokkan klien menurut jumlah dan kompleksitas pelayanan keperawatan yang dibutuhkan klien,pimpinan keperawatan dapat memperhitungkan jumlah tenaga keperawatn yang dibutuhkan untuk masing-masing unit.
D.    Pembagian Tenaga Keperawatan dan Penyusunan Jadwal
         Penyusunan jadwal dinas merupakan tanggung jawab kepala ruangan atau pengawas, teatapi lebih diutamakan kepala ruangan karena lebih mengetahui tingkat kesibukan ruangan dan karakteristik sifatnya. hal ini akan memudahkan dalam menerapkan orang yang tepat untuk setiap periode jaga atau shift.
         Prinsip penyusunan jadwal hendaknya memenuhi beberapa prinsip,diantaranya harus ada kesinambungan antara kebutuhan unit kerja dan kebutuhan staf.prinsip berikutnya,setaiap staf harus terlibat dalam siklus atau rotasi pagi-sore-malam:metode yang dipakai harus sesuai dengan kuantitas staf dalam suatu unit kerja.siklus yang digunakan mengikuti metode penugasan yang dipakai. Dan setiap staf harus dapat mencatat hasil dinas,libur dan shift.
E.     Modifikasi Kerja Mingguan
        Pendekatan tersebut dilihat dari karakteristik tugas dan karakteristik staf yang ada dalam tim. Modifikasi tugas mingguan meliputi;
1.      Total jam kerja per minggu adalah 40 jam dengan 10 jam per hari dan 4 hari kerja per 24 jam, dimana jam-jam dapat dipergunakan untuk ronde keperawatan, penyelesaian rencana keperawatan atau kegiatan lainnya. Kelemahan cara ini adalah memerlukan staf yang banyak.
2.      Perincian 12 jam dalam satu shift, yaitu 3 hari kerja, 4 hari libur, dan 4 hari kerja. System ini sama dengan sistem pertama yang membutuhkan tenaga yang banyak.
3.      Perician 70 jam dalam 2 minggu, adalah 10 jam per hari (7 hari kerja dan 7 hari libur).
4.      Sistem 8 jam per hari dengan 5 hari kerja per minggu. Sistem ini lebih banyak disukai karena mengurangi kelelahan staf dan produktivitas staf tetap dapat dipertahankan.
BAB IV
PENUTUP
         Pengelolaan merupakan suatu proses pemikiran dan penetuan hal-hal yang dilaksanakan dimasa yang akan datang. Pengelolaan juga termasuk penggunaan sumber-sumber dan kebijakan yang dirumuskan dalam rencana yang mencakup p[engaturan tenaga sehingga pengelolaan harus betul-betul akurat dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
-        Arwani dan heru Suprianto, 2005. Manajemen Keperawatan. Pengelolaan  Tenaga Keperawatan. Jakarta: EGC Kedokteran.
-          Http:// www.google.com/