Internet Beritaku: Makalah
Tampilkan postingan dengan label Makalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makalah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 September 2012

Makalah Ambisius


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Sebenarnya ambisi bukan sesutau yang buruk. Sebaliknya sering kita dengar bahwa, tanpa ambisi kita tidak akan dapat mencapai puncak. Hasrat yang sehat untuk berhasil dengan memaksimalkan tenaga dan fikiran adalah ambisi yang baik. Apabila hasrat itu ditempuh karena tidak pernah puas dan tidak mampu menghargai apa yang sudah dimiliki saat ini, namanya juga ambisi. Iktikadnya berbeda tetapi secara lahiriah tidak terlihat perbedaannya. Ambisi mempunyai dua ciri yang menonjol, yaitu penguasaan Sesutu dengan segenap tenaga dan fikiran serta kebutuhan akan pengakuan berupa ketenaran, status, pujian atau kehormatan. Penguasaan dan pengakuan merupakan dua dimensi penggerak ambisi yang sama kuatnya. Tanpa penguasaan tidak akan ada keberhasilan dan keberhasilan tanpa pengakuan menimbulkan rasa prustasi dan tidak berguna, seperti pertandingan tanpa penonton tanpa juri. Ketergantuangan akan penilaian dan pengakuan orang lain inilah yang menyebabkan orang merasa rentan sehingga ambisi memberikan kesan yang buruk.
Dalam hal menciptakan ambisi tidak ada bedanya antara pria dan wanita, tetapi waktu menempuhnya yang membutuhkan penilaian, dukungan dan pengakuan dari orang lain, wanita terpisah dan tertinggal jauh dari kaum pria. Menurut Anna Fels MD seorang psikiater dan pengamat, kebanyakan wanita tidak suka dikatakan ambisius. Bagi mereka ambisi membawa pengertian egois dan sombong atau memanipulasi orang lain untuk tujuan sendiri. Sangat berbeda dengan kaum pria yang menganggap ambisi adalah bagian penting dari hidup mereka. Anehnya kaum wanita yang tidak menyukai ambisi bagi mereka, dengan senang hati memuji kaun pria yang berambisi.

B.    Tujuan dan Manfaat
1.    Dengan penyusunan makalah ini diharapkan mampu memberikan gambaran informasi tentang bagaimana kepribadian ambisius itu dan apa sebenarnya fakto pendukung yang menyebabkan seseorang berkepribadian ambisius.
2.    Sebagai referensi yang dapat digunakan para pendidik untuk menjadi sumber acuan dalam menghadapi peserta didik yang memiliki kepribadian ambisius.
Setelah membaca dan memahami isi mater dalam makalah in, diharapkan para mahasiswa memiliki pengetahuan yang terkait dengan bagaimana seseorang itu dapat dikatakan ambisius, apa sisi positif dan sisi negatif dari orang mbisius, dan bagaimana menghadapi orang yang memiliki ambisi yang kuat.

C.    Rumusan Masalah
Bagaimana langkah dan upaya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi sosok ambisius?

BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Ambisius
1.    Pengertian Ambisius
Tika Bisono mengatakan bahwa ambisius itu kata sifat dari ambisi. Yang namanya kata sifat ada positif dan negatifnya. Ambisi yang positif dimiliki oleh orang supaya bisa berprestasi dengan baik dan menghasilkan karya terbaik, sementara kalau yang negatif itu sebuah ambisi yang tidak sebanding dengan potensi yang dimiliki, sehingga dia akan memaksakan segala cara.
Ambisi adalah keinginan untuk mencapai sesuatu atau kemauan untuk mencapai sukses. Di sini, arti ambisi jelas-jelas berkonotasi positif. Begitu pula dengan ambisius, yang menunjuk pada orang yang berambisi. Ambisi ternyata penting dimiliki, karena ambisilah yang menggerakkkan seseorang untuk mencapai tujuan-tujuan berkarier. Tanpa ambisi, seseorang seolah-olah tidak melakukan apa pun.
Jika tidak, anda akan menjadi seorang yang ambisius. Patut dicatat, ambisius memiliki arti yang berbeda dengan ambisi. Umumnya, mereka yang ambisius memiliki minat dan keinginan yang menggebu-gebu pada suatu bidang. Dan biasanya mereka berperilaku egois dan menghalalkan segala cara demi mencapai keinginannya.
Ambisius merupakan individu yang sangat bergairah dan mempunyai keinginan atau hasrat yang kuat dalam mencapai penghargaan atau prestasi dalam satu lingkungan tertentu, dan mengarah pada gangguan spectrum bipolar.  Orang yang berisiko mania menunjukkan peningkatan kepercayaan diri dibandingkan dengan kontrol sehat. (Gruber, J., & Johnson, S. L. ;2009).

2.    Ambisius dalam Teori
a.    Teori Alfred Adler
Ciri-ciri orang yang ambisius menurut Adler, yaitu:
1)    Merendahkan (depreciation) adalah kecenderungan menilai rendah prestasi orang lain dan menilai tinggi prestasi diri sendiri. Maksud dibalik depresiasi adalah untuk mengecilkan orang lain sehingga kalau dibandingkan penderita akan lebih baik.
2)    Menuduh (accusation) adalah kecenderungan menyalahkan orang lain atas kegagalan yang dilakukannya sendiri, dan kecenderungan untuk mencari pembalasan dendam, sehingga mengamankan kelemahan harga dirinya.
3)    Menuduh diri sendiri (self accusation) ditandai oleh menyiksa diri. Dalam aktualisasi diri penderita neurotik menilai diri rendah, dengan tujuan membebankan penderitaan orang lain kepada dirinya, untuk melindungi harga dirinya.

b.    Teori Karen Horney
Manusia untuk mendapat lingkungan yang disiplin dan hangat, akan mengembangkan  perasaan aman dan percaya diri, dan kecenderungan untuk bergerak menuju realisasi diri.
Pengaruh negatif pada awal perkembangan sering merusak, sehingga membuat orang merasa terisolir inferior, dan asing dengan dirinya  sendiri.  Kemudian mereka ingin memperoleh perasaan diri yang ideal.
Tiga aspek diri ideal neurotik, yaitu :
1)    Pencarian keagungan neurotik
2)    Penuntut yang neurotik
3)    Kebanggaan neurotik

c.    Teori Hipocrates
Dalam aspek biologis, kepribadian ambisius dalam tubuhnya dipengaruhi/didominasi oleh empedu kuning (choleris), yaitu orang yang berorientasi pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi.
Kelebihannya adalah dia dapat melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggungjawab denga tugas yang diembannya.
Kelemahannya adalah kurang mampu untuk merasakan persaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim. Karena perasaannya kurang bermain

d.    Teori Sigmunt Freud
Menurut insting mati atau thanatos insting yang mendorong seseorang untuk merusak diri sendiri dengan mengarahkan energinya secara berlebihan tanpa memikirkan diri sendiri.

3.    Ambisius dalam Jurnal
Dalam kepribadian ambisius terdapat empat sifat emosi positif (sukacita, kebanggaan, kasih sayang, cinta) dan lima tujuan hidup ambisius (ketenaran, kekayaan, pengaruh politik, keluarga, teman). Survei pada 2 Universitas oleh HPS (Hypomanic Personality Skala) menyatakan orang yang ambisius lebih mengharapkan penghargaan (sukacita) dan fokus pada prestasi (sombong) dan kurang pada hubungan prososial (cinta, kasih sayang). Dan mereka lebih mengutamakan ekstrinsik (ketenaran, politik) dibandingkan dengan orientasi tujuan ambisius (keluarga, teman) dengan pengecualian kekayaan.
Ambisius juga termasuk dalam ganguan bipolar, yaitu:
a.    Satu masa yang berlebihan dalam mencapai sesuatu
(American Psychiatric Association, 2000)
b.    Berhubungan dengan gangguan fungsional yang mendalam
(Coryell et al, 1993).
c.    Penyebab utama kecacatan medis peringkat keenam di seluruh dunia (Murray & Lopez, 1996).
d.    Faktor orang melakukan bunuh diri.
e.    Berfokus sepenuhnya pada faktor-faktor biologis/ gangguan jiwa yang diwariskan. (McGuffin et al, 2003.).

Dua faktor yang berhubungan dengan peningkatan bipolar, yaitu :
a.    Peningkatan dalam emosi positif disposisional yang terkait dengan prestasi dan penghargaan dibandingkan dengan prososial, berorientasi dengan emosi positif.
b.    Tujuan ambisius yang berhubungan dengan ekstrinsik dibandingkan prososial, berorientasi dengan tujuan.

Hasil survei HPS terhadap 302 mahasiswa (antara usia 18 – 31tahun)
a.    University of California Barkeley, 95 mahasiswa, 75 % pria lebih ambisius daripada wanita.
b.    University of Miami, 207 mahasiswa, 66 % pria lebih ambisius daripada wanita.

4.    Ciri-ciri Orang yang Ambisius
Ciri-ciri orang yang berkepribadian ambisius menurut Frieldman dan Rosenman, antara lain:
a.    Menjadwalkan semakin banyak aktivitas dalam waktu yang semakin sempit.
b.    Tidak memperlihatkan atau tidak tertarik terhadap lingkungan atau keindahan.
c.    Menyuruh orang lain berbicara dengan cepat.
d.    Sangat tidak sabar jika harus mengantri atau menyetir mobil dibelakang kendaraan yang jalannya lambat.
e.    Selalu menggerakkan tangan ketika berbicara.
f.    Sering menggoyang-goyangkan kaki dan mengetuk-ngetukkan jari.
g.    Pola bicara yang eksplosif dan sering berbicara cabul.
h.    Menjadikan selalu datang tepat waktu sebagai pemujaan.
i.    Sulit untuk duduk saja tanpa melakukan apapun.
j.    Bila bermain ingin selalu menang, walaupun bermain dengan anak-anak.
k.    Menilai kesuksesan diri sendiri dan orang lain dengan membandingkan jumlah.
l.    Bila bicara sering membasahi bibir, mengangguk anggukkan kepala, menggenggam tangan, memukul meja atau menghela nafas.
m.    Tidak sabar melihat orang lain mengerjakan hal-hal yang menurutnya dapat dilakukan lebih cepat dan baik.
n.    Suka mengedip-ngedipkan mata atau menaikkan alis.
o.    Gaya bicara tajam dan sangat agresif.
p.    Selalu makan, berbicara dan berjalan cepat.
q.    Tidak sabar terhadap orang yang lamban, suka memotong pembicaraam orang lain.
r.    Sering mengerjakan banyak hal dalam waktu yang bersamaan (polyphasic)
s.    Egois, hanya tertarik pada pembicaraan yang berhubungan dengan dirinya dan mencoba mengarahkan pembicaraan sesuai dengan kehendaknya.
t.    Merasa bersalah bila santai dan sulit tenang setelah selesai bekerja.
u.    Mengarah pada hal-hal yang sepatutnya dihargai.
v.    Tidak ada perhatian dan tidak bisa mengingat rincian suatu ruang.
w.    Bila disaingi akan terjadi keributan.
x.    Percaya bahwa keberhasilan dicapai dengan mengerjakan segala sesuatu lebih cepat, sehingga ia terus bekerja dengan cepat.


BAB III
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Ambisius
Ambisius adalah seseorang yang memiliki sikap mental yang kuat untuk merubah hidupnya agar lebih baik, yang dapat mencetus semangatnya menuju kesuksesan, ambisius juga dapat merubah kesengsaraan, kegagalan, dan kekalahan menjadi kebahagiaan, kesuksesan dan keberhasilan.pada dasarnya ambisi dalam diri manusia memang bagus, selama ambisi itu dapat dikendalikan dengan baik.

B.    Ciri-ciri Orang Ambisius
1.    Selalu bersedia bekerja keras demi mewujudkan ambisinya. Bagusnya orang yang ambisius, jika gagal tidak cepat putus asa. Mereka yang ambisius umumnya juga cerdik dan terkadang licik. Mereka pandai memanfaatkan waktu dan orang lain untuk kesenangan dan mencapai tujuannya sendiri.
2.    Jika bekerja dalam  tim ia ingin selalu menonjolkan ide-idenya. Ia ingin orang lain mengakui bahwa idenya lebih bagus daripada orang lain. Ia akan berusaha agar idenya lah yang diterima. Orang yang ambisius juga biasanya haus akan pujian. Dengan demikian jika idenya diterima ia berharap akan mendapat pujian dari sana sini.
3.    Dalam setiap kesempatan seperti presentasi, meeting, seminar, dsb ia selalu dominan bicara. Di banding yang lain ia memang terkesan lebih banyak berbicara. Maksudnya tentu saja agar orang-orang yang hadir menyadari kelebihannya.
4.    Jika ada orang yang lebih menonjol dari dirinya ia tidak segan untuk mengalahkan dengan caranya sendiri. Kadang ia nggak peduli cara yang diambilnya merugikan orang lain atau tidak, yang penting keinginannya dapat terlaksana.
5.    Biasanya si ambisius juga selalu percaya diri. Ia yakin dan sangat percaya dengan kemampuannya, sehingga ia cenderung menganggap remeh kemampuan orang lain.
6.    Selalu bersedia bekerja keras demi mewujudkan ambisinya.
7.    Mereka pandai memanfaatkan waktu dan orang lain untuk kesenangan dan mencapai tujuannya sendiri.
8.    Jika bekerja dalam tim ia ingin selalu menonjolkan ide-idenya. Ia ingin orang lain mengakui bahwa idenya lebih bagus daripada orang lain.
9.    Ia akan berusaha agar idenya lah yang diterima. Orang yang ambisius juga biasanya haus akan pujian. Dengan demikian jika idenya diterima ia berharap akan mendapat pujian dari sana sini.
10.    Dalam setiap kesempatan seperti presentasi, meeting,seminar, dsb. Ia selalu dominan bicara. Di banding yang lain ia memang terkesan lebih banyak berbicara. Maksudnya tentu saja agar orang-orang yang hadir menyadari kelebihannya.
11.    Jika ada orang yang lebih menonjol dari dirinya ia tidak untuk mengalahkan dengan caranya sendiri. Kadang ia tidak peduli cara yang diambilnya merugikan orang lain atau tidak, yang penting keinginannya dapat terlaksana.
12.    Biasanya si ambisius juga selalu percaya diri. Ia yakin dan sangat percaya dengan kemampuannya, sehingga ia cenderung menganggap remeh kemampuan orang lain.

C.    Dampak dari Ambisius
Berkaitan dengan kesehatan, mengalami:
1.    Stress
2.    Depresi
3.    Serangan jantung
D.    Cara Menumbuhkan Sekaligus Mengendalikan Ambisi
1.    Milikilah tujuan yang jelas dan mengaculah pada tujuan tersebut dengan kemauan yang tinggi.
2.    Tentukan kapan dapat bekerja untuk merealisasikan tujuan anda.
3.    Bertindaklah dengan penuh optimisme dan singkirkan sikap pesimisme.
4.    Jika gagal, pelajari penyebabnya. Jangan merubah tujuan hanya karena anda gagal.
5.    Bekerja samalah dengan orang-orang yang dapat membantu anda. Eksploitasi gagasan anda untuk merumuskan tujuan yang jelas. Dalam hal ini sugesti dalam diri juga memberi kekuatan yang luar biasa dalam menumbuhkan ambisi.
6.    Selalu berpikir positif. Ambisi yang positif menjauhkan anda dari rasa takut, iri hati, ragu-ragu, dendam, dan benci.

BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa kepribadian ambisius adalah seseorang yang memiliki sikap mental yang kuat untuk merubah hidupnya agar lebih baik, yang dapat mencetus semangatnya menuju kesuksesan, ambisius juga dapat merubah kesengsaraan, kegagalan, dan kekalahan menjadi kebahagiaan, kesuksesan dan keberhasilan. Pada dasarnya ambisi dalam diri manusia memang bagus, selama ambisi itu dapat dikendalikan dengan baik.
Adapun ciri-ciri dari orang yang berkeperibadian ambisius meliputi:
1.    Selalu bersedia bekerja keras demi mewujudkan ambisinya
2.    Jika bekerja dalam tim ia ingin selalu menonjolkan ide-idenya
3.    Dalam setiap kesempatan seperti presentasi, meeting, seminar, dsb ia selalu dominan bicara
4.    Jika ada orang yang lebih menonjol dari dirinya ia tidak segan untuk mengalahkan dengan caranya sendiri
5.    Yakin dan sangat percaya dengan kemampuannya, sehingga ia cenderung menganggap remeh kemampuan orang lain
Dampak dari ambisi yang berlebihan akan berdampak pada gangguan kesehatan, diantaranya adalah stress, depresi, serangan jantung, dsb.
Dalam mengatasi ambisi yang berlebihan, ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan, yaitu:
1.    Milikilah tujuan yang jelas dan mengaculah pada tujuan tersebut dengan kemauan yang tinggi.
2.    Tentukan kapan dapat bekerja untuk merealisasikan tujuan anda.
3.    Bertindaklah dengan penuh optimisme dan singkirkan sikap pesimisme.
4.    Jika gagal, pelajari penyebabnya. Jangan merubah tujuan hanya karena anda gagal.
5.    Bekerja samalah dengan orang-orang yang dapat membantu anda. Eksploitasi gagasan anda untuk merumuskan tujuan yang jelas. Dalam hal ini sugesti dalam diri juga memberi kekuatan yang luar biasa dalam menumbuhkan ambisi.
6.    Selalu berpikir positif. Ambisi yang positif menjauhkan anda dari rasa takut, iri hati, ragu-ragu, dendam, dan benci.

B.    Saran
Pemaparan sekilas tentang kepribadian ambisius dalam makalah ini sangat sederhana, yang kemudian pengembangannya dapat dilakukan dengan mencari berbagai sumebr lain yang lebih relevan.
Ciri-ciri dari kepribadian ambisius dalam makalah ini lebih bersifat objektif, semua kepribadian dalam diri individu tergantung dari berapa besar dominan suatu ciri dalam kehidupan sehari-hari, jadi apabila hanya sebagian kecil saja ciri kepribadian yang sama, maka itu belum tentu individu itu dapat dikatakan ambisius.
Pengalaman apapun yang terjadi dalam hidup ini hendaknya selalu dapat dilihat hikmah positif dan senantiasa bersikap optimis bahwa akan selalu ada harapan untuk kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang walaupun tanpa adanya sikap berlebih-lebihan. Selain itu sebagai individu perlu diingat pula bahwa bagaimana pun kita tidak dapat hidup sendiri san senantiasa membutuhkan orang lain untuk berbagi agar tidak ada kesenjangan sosia dalam kehidupan bermasyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Boeree, C. G. (2010). Personality Theories. Yogyakarta: Prismasophie.

Gruber, J., & Johnson, S.L. (2009). Positive Emotional Traits And Ambitious Goals Among People At Risk For Mania: The Need For Specificity. International Journal of Cognitive Therapy. International Association for Cognitive Psychotherapy, 2(2), 176-187, 2009.

Olson, K. (2005). Psikologi Harapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sobur, A. (2009). Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Makalah Komunikasi Data - Wimax

WIMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)

WiMAX merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.

Perkembangan Teknologi Wireless
WiMax Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP). Perbandingan beberapa karakteristik sistem wireless data berkecepatan tinggi digambarkan oleh First Boston seperti berikut.



Sekilas Tentang WiMAX
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.
Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.

Spektrum Frekuensi WiMAX
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.

Elemen Perangkat WiMAX
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya.

  • Base Station (BS)
Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari :
1.    NPU (networking processing unit card)
2.    AU (access unit card)up to 6 +1
3.    PIU (power interface unit) 1+1
4.    AVU (air ventilation unit)
5.    PSU (power supply unit) 3+1
  •     Antena
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani.
  •   Subscriber Station (SS)
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.

Teknologi WiMAX dan Layanannya
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil. Namun demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada dibawah kemampuan teknologi selular.

Tinjauan Teknologi
WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n.

Manfaat Membangun Jaringan LAN (Local Area Network)
Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi celah broadband yang selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).
WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50 km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.
Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.
Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.

Vendor / Manufactures WiMAX
Berikut adalah perusahaan pembuat perangkat WiMAX
  •     Motorola
  •     InfiNet Wireless
  •     Aperto
  •     EION
  •     Axxcelera

WiMAX di Indonesia
Di Indonesia, izin prinsip penyelenggaraan jaringan WiMAX di frekuensi 2,3 GHz diberikan melalui proses lelang yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yang hasilnya diumumkan pada 16 Juli 2009. Hasil lelangnya adalah :


Karateristik Jaringan 4G / WiMAX
Teknologi jaringan wireless 4G dapat terwujud dengan menggunakan jaringan inti berbasis IP dengan global routing dan dapat disesuaikan dengan kondisi jaringan akses radio lokal yang mendukung fitur-fitur seperti dynamic handoff, adhoc routing, QoS, multicasting, content caching, dan sebagainya. Agar pembangunan jaringan dengan teknologi 4G berlangsung dengan sukses, sangat penting bagi kita untuk mendefinisikan visi untuk layanan dan aplikasi 4G yang secara efektif dapat memenuhi keinginan pengguna. Visi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna seperti tercantum dibawah ini :
1.    Broadband
Pengguna menginginkan dapat mengirim dan menerima segala jenis informasi seperti gambar, suara, video, dan data dalam bentuk file besar dimana saja dan kapan saja. Oleh karena itu dibutuhkan 100 MHz bagi setiap operator untuk layanan data, suara, video pada teknologi 4G. Teknologi seperti mobile WiMAX sangat sesuai untuk itu dan bertujuan untuk menjembatani antara standar 3GPP dan 3GPP2.
2.    Mobilitas
Dengan teknologi 4G, pengguna menginginkan mobilitas, misalnya didalam mobil, kereta api, bus dan kendaraan lainnya dapat sambil menggunakan internet tanpa terputus dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan layanan jaringan WiMAX, service provider dapat menikmati fleksibilitas pasar baik layanan mobile, nomadic dan fixed dengan memberikan kecepatan broadband yang sesungguhnya dan mampu memberikan efisiensi dalam mengatur akses, spektrum radio dan resource jaringan.
3.    Roaming antar berbagi jenis jaringan
Jika kita bergerak dari suatu tempat ketempat lain sambil menikmati layanan jaringan wireless, kita menginginkan dapat melakukan handoff secara otomatis dan cepat tanpa terputus antar berbagi jenis jaringan. Misalnya jika kita bergerak ditempat yang menyediakan layanan wireless LAN, device kita akan menyesuaikan dengan layanan wireless LAN, kemudian jika kita berpindah tempat keluar dari jangkauan wireless LAN, dan terdapat layanan WiMAX, maka device kita akan secara otomatis merubah koneksi dari wireless LAN berubah ke WiMAX, demikian juga sebaliknya. Tujuan dari 4G adalah standarisasi hand-off, sehingga device dapat berinteroperability ketika berpindah dari satu jenis jaringan ke jenis jaringan lainnya. Teknologi WiMAX akan berusaha kearah tersebut dan akan diadaptasi pada operator mobile dan fixed.
4.    Konvergensi
Pengguna menginginkan dapat mengakses jaringan dari berbagai jenis platform : telepon seluler, notebook, dan PDA. WiMAX adalah sistem yang powerful yang mampu mendeliver konektivitas yang cerdas dan fleksibel untuk mendukung layanan video streaming, VoIP, email, Web browsing, e-commerce dan locationbased melalui berbagi jenis device.
5.    Efisien
Agar lebih efisien, teknologi 4G menggunakan spektrum secara efisien, sehingga dapat membawa lebih banyak data dengan biaya lebih efisien. WiMAX yang berbasis OFDM juga menggunakan spektrum secara efisien. Oleh karena itu teknologi berbasis IP diyakini akan menyediakan solusi layanan murah dan lebih cepat diserap pasar.
6.    Akses jaringan pada area yang susah dijangkau
Dengan sistem wireless, pengguna mobile dapat menikmati layanan jaringan dimanapun dan kapanpun. Service provider dapat dengan cepat meluaskan wilayah layanannya meskipun kedaerah-daerah yang susah dijangkau menggunakan kabel, misalnya melewati sungai, melewati jalan tol, melewati bangunan bertingkat, dengan menggunakan solusi wireless MAN akan lebih mudah dan murah dibandingkan dengan menggunakan kabel.
7.    Harmonisasi
Di dunia ini terdapat berbagai macam jenis jaringan yang melayani pengguna yang mungkin menggunakan berbagai macam jenis teknologi. Tujuan teknologi 4G adalah membangun teknologi jaringan dengan kapasitas tinggi, kualitas tinggi, dan dapat berinteroperability antar jaringan broadband sehingga dapat membawa berbagai jenis konten yang diinginkan pengguna. WiMAX menjawab tantangan itu.

WiMAX sebagai Alternatif lain dari 3G dan jalur migrasi menuju 4G
Dengan adanya mobilitas pada teknologi WiMAX, maka teknologi WiMAX secara langsung menjadi pesaing bagi teknologi seluler menuju 4G. Di bawah ini akan dijelaskan mengapa teknologi WiMAX menjadi suatu ancaman yang signifikan bagi teknologi seluler.
1.    Teknologi
Standar seluler 3G seperti UMTS (Universal Mobile Telecommunications System), WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) dan EV-DO (EVolution Data Only) kelihatan mulai usang sebelum mampu mencapai pasar yang stabil. Teknologi ini mulai terancam oleh keunggulan teknologi BWA seperti WiMAX dan FLASH-OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) [3]. WiMAX yang berbasis teknologi OFDM dengan teknologi Multiple-Input Multiple-Output (MIMO) smart antenna menjadi alternatif terbaik untuk mencapai 4G.
2.    Kecepatan Data
W-CDMA dapat mendukung kecepatan hingga 100 Kbps. EVDO memiliki kecepatan download hingga 2,4 Mbps. Teknologi HSDPA yang memungkinkan transmisi data downlink hingga 8-10 Mbps.Sedangkan WiMAX downlink mendukung kecepatan data melebihi 500 Kbps dengan jarak beberapa kilometer dari basestation.
3.    Jangkauan
Kebutuhan bandwidth untuk suara membatasi ukuran cell pada W-CDMA, sehingga mambatasi jangkauan juga hanya dua sampai tiga kilometer dari basestation [3]. WiMAX dapat mencapai 6 – 10 Km (maksimal 48 kM).
4.    ROI
Mobile WiMAX akan memungkinkan operator tier dua untuk mengoperasikan layanan data, voice dan video tanpa harus membayar biaya lisensi 3G, sehingga dapat mengancam operator besar yang telah mengoperasikan 3G untuk mencapai ROI untuk pembelian lisensi dan investasi infrastruktur 3G.
5.    Spektrum
Keuntungan WiMAX disbanding 3G adalah dapat memanfaatkan spektrum yang licenced maupun yang unlicenced, sementara 3G harus menggunakan spektrum licenced.
6.    Interferensi
WiMAX yang berbasis pada OFDM memanfaatkan lebih dari satu channel untuk mengirim dan menerima data, maka akan lebih sedikit terpengaruh interferensi dibandingkan layanan data pada 3G seperti 1x EV-DO and HSDPA.
7.    Konektivitas IP
WiMAX mendukung ATM, IPv4, IPv6, Ethernet, dan layanan VLAN. Sehingga WiMAX dapat menyediakan berbagai macam layanan yang dapat diterapkan untuk suara dan data.
8.    Interoperabilitas
Arsitektur WiMAX akan dapat terintegrasi dengan jaringan IP Core operator yang telah ada sebelumnya (misalnya DSL, kabel, atau 3G) melalui antarmuka yang berbasis IP dan tidak bergantung pada domain operator yang spesifik. Sehingga dapat menggunakan software mobile client antar domain operator yang berbeda.
9.    Biaya Pembangunan
Selain masalah konvergensi mobilitas, portabilitas dan akses internet fixed, faktor biaya juga penting didalam pembangunan infrastruktur. Infrastruktur WiMAX jauh lebih murah dibandingkan infrastruktur seluler.
10.    Backhaul
WiMAX menyediakan konektivitas backhaul untuk layanan seluler.
11.    Standarisasi
WiMAX forum bekerja untuk menstandarisasi dan memastikan solusi berbagai macam vendor dapat dijalankan. Hal ini berarti kemungkinan operator seluler besar berpotensi migrasi jaringannya menggunakan teknologi mobile WiMAX.
12.    Skala Ekonomis
Dengan adanya standarisasi, biaya produksi massal, riset dan pembangunan akan menurun dikarenakan adanya kemungkinan produksi masal. Hal ini dapat menurunkan juga biaya layanan ke pengguna.

Wi-Fi vs. WiMAX
WiMAX akan melengkapi Wi-Fi, WiMAX akan memberikan layanan wireless dimana layanan Wi-Fi tidak ada. Standar Wi-Fi - the 802.11 tidak dapat digunakan untuk skala besar. Memang teknologi ini dapat diperluas jangkauannya, namun sinyal radionya akan menurun ketika digunakan lebih dari 20 orang didalam satu jaringan. Berbeda dengan WiMAX, dengan satu base station akan mampu menangani ratusan bahkan ribuan pengguna. Tabel
Di bawah ini menjelaskan perbandingan antara teknologi Wi-Fi dan WiMAX.



DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX
Diakses pada hari Rabu, 1 Juni 2011 pukul 11:34

http://infotkjbaqdhat.blogspot.com/2010/01/teknologi-wimax.html
Diakses pada hari Selasa, 31 Mei 2011 pukul 22:20

http://www.pltik.undip.ac.id/images/download/infrastruktur/7_130.pdf
Diakses pada hari Selasa, 31 Mei 2011 pukul 22:36

http://harmiprasetyo.wordpress.com/2006/10/06/wimax-vs-3g/
Diakses pada hari Selasa, 31 Mei 2011 pukul 23:11

Makalah Keberbakatan Dan Pengelolaan Anak Berbakat Di Indonesia

Dukung blog ini dengan dengan cara subscribe, like dan share channel youtube kami, atau ikuti channel youtube kami untuk mendapatkan video-video pembelajaran atau Tips dan Trik Komputer yang bermanfaat. Untuk melihatnya kunjungi
LINK INI



A.    Pendahuluan
Diskursus seputar anak berbakat dan keberbakatan di Indonesia merupakan hal masih tergolong baru. Dalam arti hanya beberapa orang saja yang memahami terkait hal ini. sebagaimana yang terjadi dalam  kasus anak berkebutuhan khusus, isu keberbakatan ini juga kurang mendapat perhatian yang lebih dari para praktisi pendidikan. Banyak anak berbakat di perlakukan sama dengan anak-anak yang lain dan disamaratakan. Akibatnya banyak anak yang memiliki kelebihan namun “menguap” begitu saja. Padahal jika praktisi pendidikan mampu untuk mengelola dengan baik anak-anak berbakat ini, sebenarnya akan lebih banyak manfaat yang dapat diambil dari mereka.
Tulisan dalam makalah ini sejatinya merupakan bagian kecil dari upaya memberikan alternative pemahaman dalam bentuk kajian yang mengupas seputar keberbakatan. Maka dalam makalah ini pembahasan tidak akan terlalu jauh dari topic-topik yang meliputi pengertian keberbakatan,talenta dan kretifitas. Serta dalam pembahasan lebih lanjut akan di ungkapkan tentang layanan dan penanganan anak-anak berbakat di Indonesia dangan menyuguhkan beberapa pembahasan seputar kurikulum berdifferensiasi dan pembelajaran integrative serta sedikit ulasan mengenai sekolah khusus, kelas khusus, akselerasi dan home schooling. 

B.    Tentang keberbakatan,talenta dan kreatifitas
1.    Pengertian Keberbakatan
Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri seseorang, merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak.  Definisi Columbus Group, bakat adalah 'asynchronous development', yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata, mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang secara kualitatif berbeda dengan orang normal. Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggungjawab. Menurut Tedjasaputra, MS (2003), bakat adalah kondisi seseorang yang dengan suatu pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai kecakapan, pengetahuaan dan keterampilan khusus.
Menurut Widodo Judarwanto 2007, keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan intelektual musik, matematika, fisika, kimia, elektronika, informasi tehnologi, bahasa, olahraga dan berbagai tingkat kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya jauh di atas rata-rata anak seusianya. Menurut Galton 2002, kebeberbakatan merupakan kemampuan alami yang luar biasa, diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat, dan unjuk kerja.
Menurut Renzulli 2002, keberbakatan merupakan interaksi antara kemampuan umum dan/atau spesifik, tingkat tanggung jawab terhadap tugas yang tinggi dan tingkat kreativitas yang tinggi.  Menurut Clark (1986), keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa, yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan. Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu hidup.
Dilihat dari sudut pandang berdimensi ganda, keberbakatan adalah kemampuan unjuk kerja yang tinggi di dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang akademik tertentu. Dalam konsep luas dan terpadu, keberbakatan merupakan kecakapan intelektual superior, yang secara potensial dan fungsional mampu mencapai keunggulan akademiak di dalam kelompok populasinya dan atau berbakat tinggi dalam bidang tertentu, seperti matematika, IPA, seni, musik, kepemimpinan sosial dan perilaku kreatif tertentu dalam interaksidengan lingkungan dimana kecakapan dan unjuk kerjanya itu ditampilkan secara konsisten.
Anak berbakat didefinisikan oleh USOE (United States Office of Education) sebagai anak-anak yang dapat membuktikan kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik spesifik, dan mereka yang membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang tidak sama dengan yang disediakan di sekolah sehubungan dengan penemuan kemampuan-kemampuannya.
Sutratianah lebih lanjut mengungkapkan karakteristik anak berbakat antara lain:
  •     Memiliki tingkat inisiatif, imajinasi dan kreatifitas yang juga demikian tinggi.
  •     Namun sebaliknya dibalik kelebihan itu seringkali disertai penyimpangan beberapa perilaku seperti gangguan sosialisasi, emosi tinggi dan labil, agresifitas tinggi, gangguan konsentrasi, impulsifitas tinggi, gangguan tidur, hiperaktif dan beberapa gangguan perilaku lainnya.
  •     Rasa tidak puas yng beralasan, yang bagi anak-anak lain puas/menerima begitu saja akan hal-hal ilmiah.
  •     Kemauan untuk bekerja sendirian dalam jangka waktu yang lama.
  •     Kemampuan melihat adanya hubungan di antara bermacam-macam unsur dalam satu situasi tertentu.
  •     Kemampuan yang tinggi di bidang matematika, membaca, mengungkapkan ide-ide scienci, menggenerelisasikan hal-ihwal, berpikir kuantitatif.
Renzulli menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang pada hakikatnya adalah tiga kelompok ciri-ciri sebagai berikut:
  •    Kemampuan di atas rata-rata
  •    Kreativitas tinggi
  •    Pengikatan diri atau tanggung jawab terhadap tugas (task commitment)
2.    Pengertian Talenta
Talenta merupakan suatu kemampuan pemberian Tuhanbagi seseorang sehingga individu tersebut bisa bepartisipasi aktif dan berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat.  Talenta juga diartikan kesempatan dalam mengaktualisasikan diri kita, tentu dengan bakat kita. Dan hendaknya talenta (kesempatan aktualisasi diri) ini kita pergunakan dengan sebaik-baiknya karena kita harus mempertanggungjawabkannya pada Tuhan.  Talenta melambangkan semua kemampuan atau bakat, sumber daya dan kesempatan yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia. 
Perbedaan antara Giftedness (keberbakatan) dan talenta adalah:
Giftedness (keberbakatan) merujuk kemampuan superior alami (yang disebut aptitutes atau gifts/karunia) yang sudah dimiliki seseorang secara spontan (alami) tanpa bimbingan atau pelatihan minimal pada satu bidang tertentu yang menempatkan seseorang tersebut 10% terbaik diantara teman-teman sebayanya. Sementara talenta merujuk kepada penguasaan yang luar biasa (superior mastery) dan merupakan kemampuan/keterampilan ataupun pengetahuan yang dibentuk secara sistematis dalam salah satu bidang tertentu yang juga menempatkan mereka termasuk diantara 10 % terbaik diantara teman sebayanya yang menggeluti bidang yang sama.
3.    Pengertian Kreativitas
Banyak buku yang membahas kreativitas, kelompok kami akan menyampaikan beberapa pendapat para ahli tentang kreativitas, yaitu:
a.    Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. (K B B I)
b.    Kreativitas adalah pengalaman mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain. (Clark Moustatis)
c.    Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru yang menerapkannya dalam pemecahan masalah. (Conny R. Semiawan).
d.    Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang ,kecenderungan untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme (Rogers).
e.    Kreativitas  adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya:
  •     Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan.
  •     Berguna (useful): lebih enak , lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, memdidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/ banyak.
  • Dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu. (David Cambell)
Dari beberapa uraian definisi di atas dapat dikemukakan bahwa kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk cirri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Pengertian kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan/ menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif (Utami Munandar: 1992)
Kreativitas menurut Guilfird (1956) dapat dinilai dari ciri-ciri aptitude seperti kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas, maupun ciri-ciri non aptitude antar lain tempramen, motivasi, serta komitmen menyelesaikan tugas.

C.    Penerapan pendidikan keberbakatan di Indonesia
Meskipun secara jelas dicantumkan dalam Undang Undang No 2 tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional mengenai adanya hak bagi peserta didik untuk mendapatkan pelayanan pendidikan khusus bagi yang memiliki kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa, masih sedikit yang memenuhinya bahkan dari sekolah milik pemerintah sekalipun.
Sejarah pendidikan di Indonesia pada era orde baru mencatat berbagai upaya dari berbagai tokoh pendidikan bangsa ini untuk menerapkan hakikat pendidikan dan prinsip-prinsip demokratisasi pendidikan bagi anak-anak berbakat, jauh sebelum dikeluarkannya peraturan perundang-undangan tersebut. Misalnya seperti terdapat dalam uraian  tentang perjalanan sejarah pengananan anak-anak berbakat berikut:
1.    Awal tahun 1970, di kenal istilah PP II (proyek perintis II) dilaksanakan oleh institud pertanian bogor. Mahasiswa yang di terima melalui jalur PP II di rekrut langsung dari sekolah asalnya tanpa mengikuti ujian masuk seperti mahasiswa biasa (reguler) gagasan ini datang dari prof.DR. Andi Hakim Nasution.
2.    Tahun 1982, di pendidikan dasar dan menengah mulai di ujicobakan layanan pendidikan bagi anak berbakat. Proyek ini mencakup jenjang SD,SLTP,SMA yang berlokasi di perkotaan (jakarta) dan pedesaan (cianjur). Para siswa di identifikasi melalui proses tes dan nontes dengan bentuk pelayanan program pengayakan dan kelas kusus di luar waktu sekolah(puul out progame). Karena keterbatasan dana sekolah rintisan ini hanya mampu berjalan tiga tahun.
3.    Tahun 1987,merupakan tahun awal kebangkitan kesadaran sekolah swasta untuk “ melanjutkan layanan program anak pendidikan bagi anak berbakat”  SD ade irma suryana nasution, jakarta dan sekolah-sekolah di bawah naungan al ashar kemang sifa budi, jakarta merupakan sekolah propor bagi pendidikan anak berbakat. Para siswa di seleksi dengan pendekatan konsep Renzuli.
4.    Tahun 1989, Menhankam Jendral Benny Murdani menyarankan untuk mencari bibit unggul dari seluruh plosok nusantara dan sekaligus pendidiknya dalam suatu tempat kusus. Wujud gagasan ini berupa lahirnya SMU Taruna Nusantara di Malang yaitu sekolah berassrama yang menitiberatkan  pada pengembangan potensi pribadi secara optimal termasuk kepemimpinan
5.    Tahun ajaran 1994/1995, departemen pendidikan dan kebudayaan dibawah prof. DR. Wardiman djoyo negoro memperkenalkan konsep sekolah unggul/ shcool of excellence. Konsep ini mengakomodasi kebutuhan siswa-siswi dalam katagori siwa cepat( fast learners), dan siswa berbakat(gifted) dari hasil penelitian oleh reni akbar hawadi, dkk. (1997 pada 20 smu unggulan di 16 profinsi, terdapat 25 % siswa SMU unggulan yang memiliki taraf kecerdasan umum yang berfungsi di bawah rata-rata, sedangkan mereka yang memenuhi persaratan yang diminta (sebagai anak berbat dan siswa cepat) hanya 9.5%.
Penegasan secara eksplisit dinyatakan pada pasal 24, yaitu setiap peserta didik pada satuan pendidikan mempunyai hak-hak sebagai berikut:
Ayat  (1)  mendapat perilakuan sesuai dengan bakat , minat dan kemampuanya.
Ayat (2) mengikuti progam pendidikan yang bersangkutan dengan dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri, maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah diberlakukan;
Ayat (6) menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari dari waktu yang telah ditentukan”
    Amanat tersebut ditinjak lanjuti dengan PP Nomor 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar dan Kep. Mendikbud nomor 0487/U/1992 untuk Sekolah Dasar. Dalam Kep. Mendikbut tersebut, pasal 15 ayat (2) menyatakan bahwa” pelayanan pendidikan bagi siswa yang memiliki bakat istimewa dan kecerdassan luar biasa dapat melalui jalur pendidikan sekolah dengan menyelenggarakan program percepatan, dengan ketentuan telah mengikuti pendidikan SD dengan sekurang-kurangnya lima tahun”
    Untuk SLTP di tindak lanjuti dengan Kep. Mendikbud nomor 054/U/1993. Kep. Mendikbud pasal16 ayat (1) menyebutkan bahwa” siswa yang memiliki bakat istimewa dan kecerdassan luar biasa dapat menyelesaikan program belajar lebih awal dari yang telah ditentukan, dengan ketentuan telah mengikuti pendidikan SLTP sekurang-kurangnya dua tahun.”
    Sementara itu khusus pendidikan menengah , diatur dalam PP nomor29 tahun 1990 yang ditindaklanjuti dengan Kep. Mendikbud nomor 054/U/1992 untuk SMU. DALAM Kep. Mendikbud tersebut , pasal 16 ayat (1) menyebutkan bahwa” siswa yang memiliki bakat istimewa dan kecerdassan luar biasa dapat menyelesaikan program belajar lebih awal dari yang telah ditentukan, dengan ketentuan telah mengikuti pendidikan SMU sekurang-kurangnya dua tahun.”
Tingkat keseriusan pemerintah tampak dalam pemberian pelayanan pendidikan anak berbakat yag selalu dituangkan dalam GBHN periode lima tahunan. Dalam GBHN tahun 1998 dinyatakan bahwa “ peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luar biasa mendapat perhatian dan pelajaran lebih khusus agar dapat dipacu perkembangan prestasi dan bakatnya tanpa mengabaikan potensi peserta didik lainya”.
Bertolak dari amanat-amanat itu, Menteri Pendidikan Nasional pada Rakernas tahun 2000, yang bertepatan dengan hari pendidikan nasional mencanangkan program percepatan belajar untuk SD,SLTP, dan SMU.
Pada tahun pelajaran 2001/2002, pemerintah, melalui direktorat pendidikan luar biasa, menetapkan kebijakan untuk melakukan sosialisasi atau melaksanakan pemetaan untuk sekolah yang mengajukan proposal untuk menyelenggarakan program percepatan belajar, khususnya di ibu kota beberapa propinsi yang diantara tujuannya  adalah:
1.    Memberikan pelayanan terhadap peserta didik yang memiliki karakteristik khusus dari aspek kognitif dan afektifnya.
2.    Memenuhi hak asasinya selaku peserta didik sesuai dengan kebutuhan dirinya
3.    Memenuhi minat intelektual dan prespektif masa depan peserta didik
4.    Menyiapkan peserta didik menjadi pemimpin masa depan
5.    Menghargai peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa  untuk bisa menyelesaikan pendidikan lebih cepat
6.    Memacu kualitas atau mutu siswa dalam meningkatkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional secara berimbang
7.    Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran peserta didik.

C.1. Kurikulum Berdifferensiasi
Istilah diferensiasi dalam pengertian kurikulu menunjuk pada kurikulum yang tidak berlaku umum, melainkan dirancang khusus untuk kebutuhan tumbuh kembang bakat tertentu. Pengembangan kurikulum berdiferensiasi terutama menunjuk seuatu kebutuhan berkenan dengan tumbuh kembangnya kreatifitas seseorang. Berbeda dengan kurikulum reguler yang berlaku bagi semua siswa, kurikulum berdiferensiasi bertujuan untuk menampung pendidikan berbagai kelompok belajar, termasuk kelompok siswa berbakat. Melalui program khusus, siswa berbakat akan memperoleh pengayaan dari materi pelajaran, proses belajar dan produk belajar.
Clendeing&davies (1983) menjelaskan bahwa yang dimaksud differentiated adalah isi pelajaran yang menunjuk pada konsep dan proses kognitif tingkat tinggi, strategi instruksional yang akomodatif dengan gaya belajar anak berbakat dan rencana yang memfasilitasi kinerja siswa.
Dalam kurikulum berdifferensiasi terdapat beberapa komponen yang harus ada diantaranya:
1.    Materi pengalaman belajar yang menumbuhkan kreatifitas harus dipilih untuk digemukkan dan dipadatkan dengan cara:
2.    Menambah bagian-bagian baru yang menarik dan merupakan tantangan bagi siswa berbakat
3.    Mengubah bagian-bagian yang kurang sesuai
4.    Mengurangi kegiatan-kegiatan yang rutin dan bersifat mengulang
5.    Terjadinya penanjakan dinamis mental dan tindakan kreatif (creative action)
6.    Berorientasi pada proses, kegiatan aktif dan penerapan tugas, serta memberi peluang kepada siswa untuk memilih sendiri kegiatan belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya
7.    Komponen yang bersifat tekhnis, seperti fasilitas, komposisi guru, pendekatan proses belajar mengajar dan penggunaan metode mengajar yang bervariasi.
Diferensiasi kurikulum bagi anak gifted dapat dibagi dalam 4 bentuk (Mooij dkk, 2007) yakni:
1.    Pengkayaan (enrichment): yaitu berupa tawaran ekstra materi pelajaran yang dimaksudkan untuk pendalaman dan perluasan.
2.    Pemadatan atau pemampatan (compacting): yaitu berupa pemampatan materi pelajaran reguler. Atau dengan kata lain bahwa pelajaran yang diberikan tidak perlu dilakukan pengulangan-pengulangan yang memang diperlukan sebagai latihan bagi anak-anak normal.
3.    Paruh waktu (part-time) dalam kelompok-plus atau kelas-plus (pull-out): Dimana dalam kelompok/kelas itu diadakan ekstra aktivitas atau program yang menantang khusus untuk anak-anak gifted. Kegiatan dalam kelompok/kelas plus ini dilakukan beberapa jam dalam satu minggu. Bila anak-anak gifted tersebut membutuhkan kegiatan yang menantang guna memenuhi kebutuhan keberbakatannya, ia dapat sementara waktu keluar dari kelasnya (pull-out), masuk ke dalam kelompok-plus atau kelas-plus tersebut, bersama-sama dengan anak anak gifted lainnya dalam berbagai usia mengerjakan berbagai proyek yang diminatinya. Kelas-kelas seperti ini sering juga disebut Kangaroo-class.
4.    Percepatan (acceleration): yaitu berupa lompat kelas (Class skipping). Namun percepatan ini membutuhkan beberapa pertimbangan berupa: kematangan sosial emosional, kapasitas intelektual, prestasi, adanya lompatan perkembangan didaktik, persetujuan orang tua
Dalam kurikulum berdifferensiasi dikenal juga tentang matra kurikulum. Matra Merupakan kumpulan kegiatan belajar dasar untuk pengembangan lebih lanjut dan memenuhi kebutuhan ana secara umum, sehingga kurikulum berdiferensiasi ini sebenarnya bertitik tolak pada kurikulum umum yang berlaku bagi semua siswa. Pengalaman belajar dari kurikulum umum ini memberikan keterampilan dasar, pengetahuan, pemahaman, nilai dan sikap yang akan memungkinkan seseorang berfungsi sesuai dengan tuntutan masyarakat. Diantara macam  matra tersebut adalah:
1.    Matra Yang Didiferensiasikan
Berkaitan dengan ciri khas perkembangan anak berbakat dan merupakan kurikulum yang dikembangkan secara mendalam. Sifatnya terutama memenuhi harapan, kepentingan, tuntutan kebutuhan peserta didik unggul, terutama berkaitan dengan kehidupan kreatifnya
2.    Matra Subliminal
Matra subliminal ini berkaitan dengan latar belakang budaya yang merupakan konteks pendidikan dan harus ditandai oleh iklim akademis. Iklim akademis, pergaulan antasesama siswa, antarguru dan siswa, guru dan guru, serta kepala sekolah, peraturan disiplin yang berlaku yng memadai interaksi belajar, merupakan suasana yang amat menentukan kualitas belajar.
3.    Matra non akademis
Dalam upaya agar materi belajar tidak terlalu sempit dan terbatas pada pengetahuan yang disajikan di buku ajar dan kurikulum sekolah, berbagai wahana luar sekolah seperti kegaitan di masyarakat, televise, museum, radio juga harus mendukung matra yang didiferensiasikan. Dai sini dapat digali pembelajaran melalui pengalaman langsung dengan mengemukakan hal-hal yang sebelumnya hanya dibaca.

C.2. Pembelajarn Integratif
Konsep pendidikan integratif merupakan pendidikan khsusus bagi anak berkebutuhan khusus termasuk didalamnya anak-anak Gifted. dalam pelaksanaannya pendidikan integrative memiliki karakteristik yakni Anak Berkebutuhan khusus menyesuaikan dengan sistem yang telah ada pada institusi pendidikan tersebut.
Integrasi adalah istilah yang luas untuk merujuk pada bersekolahnya seorang anak pada sekolah regular. Dapat diartikan pada proses memindahkan seorang siswa pada lingkungan yang tidak terlalu terpisah. Seseorang anak yang bersekolah pada sekolah regular, tetapi berada pada unit atau kelas khusus. Meskipun siswa tersebut berada pada kelas khusus , jelas bahwa apabila kelas tersebut pada sekolah regular, peluang untuk berinteraksi dengan anggota lain masyarakat sekolah secara umum jauh lebih besar dari pada anak yang berada pada sekolah khusus yang terpisah.
Banyak sekolah yang mempunyai kelas khusus mempunyai program khusus untuk mendorong interaksi antara siswa dengan dan tanpa kebutuhan pendidikan khusus. Misalnya, pada beberapa sekolah, anak-anak menghabiskan pagi harinya pada kelas khusus dan siangnya pada kelas regular. Para guru dan asisten dari kelas khusus biasa mendukung penempatan pada kelas khusus. Peluang-peluang bagi interaksi tersebut, berdasarkan atas prinsip normalisasi. Jauh mungkin untuk terjadi apabila anak tersebut diintegrasikan pada sekolah reguler.
Konsep pendidikan integratif memiliki penafsiran yang bermacam-macam antara lain:
•    Menempatkan anak dengan disability dengan anak normal secara penuh
•    Pendidikan yang berupaya mengoptimalkan perkembangan kognisi, emosi, jasmani, intuisi
•    Mengintegrasikan pendidikan anak autisme dengan pendidikan pada umumnya
•    Mengintegrasikan apa yang dipelajari disekolah dengan tugas masa depan
•    Mengintegrasikan manusia sebagai mahluk individual sekaligus mahluk social

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PENDIDIKAN INTEGRATIF
Dibandingkan dengan sistem segregatif, sistem integrasi ini merupakan suatu kemajuan, yaitu:
1).    Siswa disability dapat belajar bersama-sama dengan siswa yang tidak disability. Ini berarti ada proses sosialisasi sedini mungkin, saling mengenal antara siswa disability dan yang tidak disability, begitu pula sebaliknya. Ini akan berdampak pada pertumbuhan sikap siswa-siswa tersebut, yang akan bermanfaat pula kelak jika mereka telah dewasa.
2).    Siswa disability mendapatkan suasana yang lebih kompetitif, karena di sekolah umum ada lebih banyak siswa dibanding SLB.
3).    Siswa disability dapat membangun rasa percaya diri yang lebih baik.
4).    Siswa disability dapat bersekolah di mana saja, bahkan sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya, asal ia memenuhi persyaratan yang diminta; jadi tidak perlu terpisah dari keluarga mereka.
Dari sisi kurikulum, dengan menempuh pendidikan di sekolah umum, disability akan mendapatkan materi pelajaran yang sama dengan siswa yang tidak disability. Kelemahan dari sistem integrasi ini adalah siswa disability harus menyesuaikan diri dengan metode pengajaran dan kurikulum yang ada. Pada saat-saat tertentu, kondisi ini dapat menyulitkan mereka. Misalnya, saat siswa diwajibkan mengikuti mata pelajaran ”menggambar.” Karena memiliki hambatan penglihatan, tentu saja siswa disability tidak bisa ”menggambar.” Tapi, karena mata pelajaran ini wajib dengan kurikulum yang ”ketat”, ”tidak fleksibel,” tidaklah dimungkinkan bagi guru maupun siswa disability untuk melakukan ”adaptasi atau subsitusi” untuk mata pelajaran ”menggambar” tersebut. Yang dimaksud substitusi adalah menggantikan maa pelajaran tersebut dengan tugas lain yang memiliki nilai kompetensi sama. Misalnya, menggambar adalah mata pelajaran yang melatih kreatifitas otak kanan untuk bidang visual; bisa digantikan dengan tugas lain yang memiliki tujuan kompetensi sama tau setara, misalnya mengarang

D.    Bentuk-bentuk layanan pendidikan keberbakatan
D.1. Sekolah Khusus
Sekolah Khusus merupakan sebutan lain dari lembaga pendidikan khusus. Yakni lembaga pendidikan yang menangani anak-anak dengan kebutuhan-kebutuhan yang tidak biasa. Jika ditilik dari beberapa definisi yang ada, maka tampaknya definisi yang tersusun dalam sisdiknas tampaknya telah mewakili. Sebagaimana yang diungkapkan dalam  Pasal 32 UU sisdiknas bahwa:” Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa” serta dalam lanjutannya, definisi ini menjadi diperluas menjadi “ Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi”
Di Indonesia pendidikan atau sekolah khusus ini memiliki beberapa bentuk yakni: Sistem Segregasi (Sekolah Khusus/SLB) ,Sistem Non Segregasi (mainstreaming) pada sekolah regular dan Sistem Non Persekolahan yang berarti Sistem layanan pendidikan bagi anak yang memerlukan layanan khusus yang diselenggarakan di luar sistem persekolahan, dan dilaksanakan dalam bentuk informal maupun non formal.
Di lihat dari sejarahnya, pendidikan khusus di Indonesia telah mengalami perjalanan panjang sebagaimana di ungkapkan zainal alimin:
•    Tahun 1901 dr. Westhoff mendirikan lembaga pendidikan bagi anak tunanetra di Bandung. Kini SLB A Wiyata Guna
•    Tahun 1927 Folker merintis pendidikan bagi anak tunagrahita -> Folker School, 1942 diganti menjadi Perkumpulan Pengajaran Luar Biasa. Kini SLB C Cipaganti Bandung
•    1930 Ny. Roelfsema mendirikan Vereniging Voor Onderwijs an Doffstomme Kinderen in Indonesia. Kini SLB B LPATR Cicendo Bandung
•    Tahun 1938 di Wonosobo Jateng, didirikan Werk Voor Misdeelde Kinderen in Nederlans Vost Indie, yang pada tahun 1958 diubah menjadi yayasan Dena Upakara, dan berikutnya sekolah untuk anak tunarungu putra didirikan oleh Bruder Karitae Kini yayasan Karya Bhakti
•    Berikutnya Di Temanggung Jateng didirikan pula sekolah untuk anak tunanetra
•    Sekolah khusus bagi anak nakal -> Pro Joventute
Dalam perkembangannya, pendidikan khusus pada kurun 1984 -1990 terus mengalami kemajuan yang pesat dengan ditandai  Dicanangkannya Wajib Belajar 6 tahun, Diperkenalkannya SDLB dengan dana Proyek Inpres, Dikeluarkan Kepmen 002/U/1986 tentang Pendidikan Terpadu (termasuk pengangkatan GPK), Didirikannya beberapa SLB Pembina baik tingkat propinsi maupun tingkat nasional.
Dewasa ini perkembangan  lembaga pendidikan khusus juga terus berkembang dengan indikasi-indikasi bahwa pemerintah semakin turut serta dalam penuntasan wajar 9 tahun dengan bebagai kebijakan-kebijakannnya, Perluasan/peningkatan Subdit PSLB menjadi Direktorat PLB, sayang sekarang kembali ke Direktorat PSLB, Diujicobakannya kembali model pendidikan terpadu (menuju pendidikan yang inklusif) di beberapa daerah, Dikeluarkan kebijakan (edaran Dirjen Dikdasmen tentang pendidikan yang inklusif, Tumbuh kembangnya sekolah-sekolah “inklusif” di beberapa daerah.

D.2. Akselerasi
Dengan mengutip pendapat Colangelo sebagaimana di tulis oleh Reni akbar (2006), istilah akselerasi merujuk pada pelayanan yang diberikan dan kurikulum yang disampaikan. Sebagai model pelayanan, pengertian akselerasi termasuk juga taman kanak-kanak atau perguruan tinggi pada usia muda, meloncat kelas dan mengikuti pelajaran tertentu pada kelas atasnya. Sementara itu akselerasi sebagi model kurikulum akselerasi berarti mempercepat bahan ajar dari yang seharusnya dikuasai oleh siswa pada umunya. Dalam hal ini, bentuk akselerasi bisa berupa meringkas waktu belajar seperti yang seharusnya ditempuh 3 tahun menjadi 2 tahun. Dan bisa juga berupa pilihan kepada siswa untuk mengatur kecepatan belajarnya sendiri.
Lebih lanjut Felhusen,proctor dan black mengungkapkan tentang panduan penyelenggaraan program akselerasi ini. sebagai program yang bertujuan memelihara minat siswa terhadap sekolah, maka agar tujuan itu berhasil perlu memperhatikan panduan-panduan sebagai berikut:
•    Dilakukan evaluasi psikologis yang komprehensif untuk mengetahui berfungsinya kemampuan  intelektual dan kepribadian siswa.
•    Dibutuhkan IQ diatas 125 bagi siswa yang kurang menunjukkan prestasi akademik.
•    Bebas dari problem emosional dan sosial
•    Memiliki fisik yang sehat
•    Atas dasar kemauan anak sendiri, dan tidak ada tekanan dari orang tua.
•    Guru memiliki sikap positif terhadap siswa akseleran.
•    Sebaiknya dilakukan pada awal tahun dengan disertai masa percobaan selama enam  minggu dangan diikuti pelayanan konseling

Dalam kesempatan  lain, Southern dan Jones mengungkapkan beberapa keuntungan dari keberadaan program akselerasi ini diantaranya adalah: meningkatkan efisiensi dan efektifitas,meningkatkan waktu untuk karir dan ekonomis. Program akselerasi juga sangat tepat sebagai pendidiakn bagi anak yang cerdas karena proses yang terjadi akan memungkinkan siswa untuk memelihara semangat dan gairahnya dalam  belajar.

D.3. Home Schooling
Home Schooling berarti Rumah sekolah sekolah rumah. Tampaknya nama  ini telah menggambarkan dengan begitu banyak terkait pemahaman tentang  Home Schooling itu sendiri. Memang demikian halnya sebagaimana ditulis oleh Seto Mulyadi (Kak Seto) bahwa Home Schooling merupakan bentuk sekolah atau system pendidikan  yang diselenggarakan di rumah . Tidak diruang-ruang kelas seperti pada umunya.
Namun demikian itu hanyalah pandangan harfiah, secara definisi yang hakiki sebenarnya Home Schooling merupakan sebuah sekolah alternative yang menempatkan anak sebagai subyek belajar dengan melakukan pendekatan secara at home yang di harapkan dengan pendekatan ini anak menjadi nyaman dalam belajar . Anak-anak bisa menyesuaikan belajar dengan waktu dan gaya belajarnya masing-masing. Dengan Home Schooling anak-anak bebas memilih waktu belajar yang lentur.
Di Indonesia, sebenarnya konsep Home Schooling ini telah ada sejak dulu kala, bahkan lebih dahulu dari pada Negara –negara maju yang diklaim sebagai penggagas homeschooling. Dapat kita lihat contoh-contoh Home Schooling seperti pesantren,padepokan dan bentuk-bentuk pendidikan yang diselenggarakan dirumah. Pendidikan dengan konsep Home Schooling ini sebenarnya telah lama diterapkan oleh masyarakat Indonesia dan ada hingga kini. Namun bentuknya berbeda dengan yang ada sekarang yang tentunya lebih sistematis. Apalagi UU Sisdiknas juga telah mendukung keberadaan model sekolah alternative semacam  Home Schooling ini. sebagaimana dinyatakan dalam UU Sidiknas pasal 27 ayat 1 yang berbunyi: “kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri”. Lalu pada ayat 2 juga dinyatakan “Hasil pendidikan  sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Jadi pada intinya, konsep Home Schooling di Indonesia telah mendapatkan legitimasi undang-undang yang berkekuatan hukum dan juga sebagai pertanda bahwa ada komitmen kuat dari pemerintah terhadap keberadaan sekolah alternative semacam Home Schooling ini.
Dalam tataran implementatif, home schooling memiliki 3 macam bentuk yaitu bentuk tunggal,majemuk dan komunitas. Home Schooling bentuk tunggal berarti penyelenggaraan Home Schooling itu hanya dilakukan oleh satu keluarga tanpa tergabung dengan keluarga lain. Sedangkan disebut Home Schooling majemuk jika Home Schooling itu merupakan gabungan dari beberapa keluarga. Adapun yang disebut Home Schooling komunitas adalah jika penyelenggaraan Home Schooling itu merupakan gabungan dari beberapa model majemuk dengan kurikulum yang lebih terstruktur dan  sistematis.
Melihat hal ini,maka komunitas Home Schooling bisa didaftarkan ke dinas pendidikan setempat sebagai penyelnggara pendidikan non formal sehingga mendapat pengakuan dari pemerintah. Karena telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah, maka peserta Home Schooling ini bisa mengikuti ujian penyetaraan seperti paket A,paket B atau paket C.

E.    Kesimpulan
Dari sekian banyak uraian diatas kiranya ada beberapa hal yang dapat diambil kesimpulan diantaranya:
1.    Keberbakatan secara sederhana adalah sebagaimana yang diungkapkan  Renzulli sebagai sebuah keadaan diamana seseorang memiliki Kemampuan di atas rata-rata, Kreativitas tinggi, serat memiliki Pengikatan diri atau tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas.
2.    Istilah Talenta  merujuk kepada penguasaan yang luar biasa (superior mastery) dan merupakan kemampuan/keterampilan ataupun pengetahuan yang dibentuk secara sistematis dalam salah satu bidang tertentu yang juga menempatkan mereka termasuk diantara 10 % terbaik diantara teman sebayanya yang menggeluti bidang yang sama.
3.    Kreatifitas adalah  merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk cirri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
4.    Di Indonesia pendidikan  keberbakatan menempati posisi penting dan mendapatkan legitimasi hukum. Banyak kebijakan pemerintah yang berbentuk UU,Perpu,PP dan lain sebaginya yang pada intinya mengatur tentang pendidikan khusus bagi masyarakat. Imbas dari hal itu dapat dilihat dari beberapa formulasi-formulasi yang melahirkan gagasan tentang pendidikan bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, diantaranya anak-anak berbakat yang dalam perkembangannya, hal itu terwujud dalam bentuk-bentuk pendidikan alternative semisal homeschooling,sekolah khusus dan lain-lain.

F.    Daftar Pustaka
1.    Buku-buku
Uno ,Hamzah B., Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasn Dalam Pembelajaran,Jakarta: Bumi Aksara, 2009
Somantri ,T. Sutjihati, Psikologi Anak Luar Biasa,Bandung: Refika Aditama, 2007
Tirtonegoro ,Sutratianah, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Hawadi,Reni akbar.Akselerasi: a-z program percepatan belajar dan anak berbakat intelektual.Jakarta: gramedia,2006
Semiawan ,Conny,Perspektif Pendidikan Anak Berbakat,Cet ke-6.Jakarta:Grasindo,1997
Verdiansyah ,Chris (ed). Home Schooling Rumah Kelasku Dunia Sekolahku.Jakarta:Kompas Media Nusantara,2007

2.    Internet
http://giftedtalented.blogspot.com
http://www.vitriyaenpa.com/articles
http//www.sinarharapan.co.id
http://www.gpdiworld.us/talenta-buah
http://www.yohanesscj.multiply.com/journal/ite/13
http://3lox.wordpress.com
http://akselerasismptarbak. blogspot.com   /2010/03/kurikulum-berdiferensiasi-bagi-anak_23.html
http://dhensupri.wordpress.com/2009/02/23/pengembangan-kurikulum-pendidikan-untuk-anak-cerdas-istimewa/
http://lukmancoroners.blogspot.com     
http://z-alimin.blogspot.com

Makalah Legenda Candi Borobudur


LATAR BELAKANG
Candi Borobudur merupakan salah satu bukti kemajuan teknologi di masa kerajaan Indonesia. Candi Borobudur dulunya merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia yang dimiliki Indonesia.
Candi Borobudur dibangun pada masa kerajaan oleh Raja Smaratungga salah satu raja kerajaan Mataram kuno dari dinasti Syailendra pada abad VIII. Dalam prasasti Sri Kahulunan (842 M) candi Borobudur dibangun untuk memuliakan agama Budha Mahayana.
Laporan tentang adanya penemuan Candi Borobudur tercatat pada tahun 1814 ketika sir Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris yang menjadi wali Negara Indonesia mengadakan kunjungan ke Semarang. Raffles mendapatkan informasi bahwa di daerah kedu telah ditemukan susunan batu bergambar. Raffles mengutus Cornelius seorang Belanda untuk mengadakan penelitian. Pekerjaan tersebut dilanjutkan oleh Residen Kedu bernama Hartman pada tahun 1835.
 Dengan adanya Candi Borobudur yang sangat megah itu, kami selaku kelompok penasaran akan pembangunan dan legenda dibalik Candi Borobudur. Candi semegah itu yang dibangun pada abad VIII tentunya dibangun dengan teknologi yang canggih, dan bahkan Candi Borobudur mempunyai 1.460 relief. Dengan keajaiban yang ada pada Candi Borobudur maka tersimpan legenda yang luar biasa di balik pembangunannya. Kami selaku kelompok mencoba menyelidik dalam makalah ini mengenai Legenda daripada Candi Borobudur tersebut.

RUMUSAN MASALAH
1.    Apa alasan dibangunnya Candi Borobudur?
2.    Dimana letak Candi Borobudur?
3.    Kapan Candi Borobudur?
4.    Siapa yang membangun Candi Borobudur?
5.    Bagaimana cara membangun Candi Borobudur?
6.    Mengapa Candi Borobudur tidak masuk lagi dalam 7 keajaiban dunia?
7.    Digunakan untuk apa Candi Borobudur pada zaman Dinasti Syailendra?
8.    Bagaimana proses pelestariannya dan upaya apa yang dilakukan agar Candi Borobudur tetap terjaga?

TUJUAN
1.    Mengetahui alasan dibangunnya Candi Borobudur.
2.    Mengetahui dimana letak Candi Borobudur.
3.    Mengetahui kapan Candi Borobudur dibangun.
4.    Mengetahui secara rinci siapa saja pembangun dari Candi Borobudur.
5.    Mengetahui cara Pembangunan dari Candi Borobudur.
6.    Mengetahui alasan tidak masuknya Candi Borobudur pada 7 keajaiban dunia.
7.    Mengetahui kegunaan Candi Borobudur pada zaman Dinasti Syailendra hingga sekarang.
8.    Mengetahui upaya-upaya dalam pelestarian Candi Borobudur.

Laporan tentang adanya penemuan Candi Borobudur tercatat pada tahun 1814 ketika sir Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris yang menjadi wali Negara Indonesia mengadakan kunjungan ke Semarang. Raffles mendapatkan informasi bahwa di daerah Kedu telah ditemukan susunan batu bergambar. Raffles mengutus Cornelius, seorang Belanda untuk mengadakan penelitian. Pekerjaan tersebut dilanjutkan oleh Residen Kedu bernama Hartman pada tahun 1835.
Pendokumentasian bangunan dan relief berupa gambar dilakukan oleh Wilsen selama 4 tahun sejak tahun 1849. Sedangkan pendokumentasian berupa dokumen foto dilakukan oleh Van Kinsbergen tahun1873.
Menurut sejarah Candi Borobudur yang mempunyai 1.460 relief ini dibangun oleh Raja Smaratungga salah satu raja kerajaan Mataram kuno dari dinasti Syailendra pada abad VIII. Dalam prasasti Sri Kahulunan (842 M) candi Borobudur dibangun untuk memuliakan agama Budha Mahayana.
Menurut sejarah nama aslinya “Dasabhumi Sambhara Budara” yang berarti “Bukit Sepuluh Tingkatan Kerohanian”, yang disingkat menjadi Sambhara Budara, lalu Bharabudara dan dengan logat Jawa menjadi Borobudur.
Borobudur menghadap ke arah Timur dan didirikan di atas bukit pada tahun 826, prasastinya dikeluarkan pada tahun 824.
Pembuatannya dipercayakan kepada seorang arsitek dari India bernama Gunadharma. Dahulu kala Borobudur seluruhnya dicat putih dan berada di tengah-tengah sebuah danau.
Borobudur berukuran 123 X 123 m.; tinggi aslinya 42 m. (ujungnya telah patah ± 8 m.) dan terdiri atas empat bagian:
1.    alas bawah
2.    5 (lima) lapis lingkaran persegi yang berlekuk sehingga berbentuk segi 20.
3.    3 (tiga) lapis lingkaran bundar
4.    1 (satu) stupa besar di tengah-tengah.
Kesemuanya ini melambangkan “Dasa Bhumi” atau 10 (sepuluh) Kesempurnaan (Paramita) yang harus dimiliki oleh seorang Bodhisatva untuk dapat menjadi Buddha.
Lapisan-lapisan yang berbentuk segi 20 diberi serambi, sehingga merupakan lorong-lorong. Dinding serambi-serambi ini, baik di bagian luar maupun di bagian dalam diberi relief-relief (gambar-gambar pahatan) yang mengkisahkan cerita-cerita tertentu. Pada dinding dalam dari lorong pertama terdapat relief-relief tentang riwayat Buddha Gautama berdasarkan naskah “Lalita Vistara”.
Pada dinding luarnya terdapat cerita tentang kelahiran Pangeran Siddharta sebagai Bodhisatva menurut kitab “Jatakumala”.
Pada lorong yang lain terdapat cerita tentang para Bodhisatva lain dari kitab “Gandavyuha”; sedang di kaki candi yang tertutup terdapat lukisan-lukisan yang berhubungan dengan hukum Karma dari kitab “Karma Vibhanga”.
Dari lapisan pertama sampai keempat terdapat patung-patung Dhyani Buddha (masing-masing 92 buah), yaitu:
1.    menghadap ke Timur: Aksobya dengan mudra “Bhumisparsa” (menunjuk bumi sebagai saksi).
2.    menghadap ke Selatan: Ratnasambhava dengan mudra “Vara” atau “Varada” (memberi anugerah).
3.    menghadap ke Barat: Amitabha dengan mudra “Dhyana” (meditasi).
4.    menghadap ke Utara: Amogasidhi dengan mudra “Abhaya” (jangan takut).

Pada baris kelima menghadap keempat jurusan terdapat 64 buah patung dari Dhyani Buddha Vairocana dengan mudra “Vitarka” (meyakinkan).
Pada lingkaran bundar yang terdiri dari 3 lapisan terdapat 72 buah patung Vajrasatva dengan Dharmacakra-mudra dalam stupa-stupa yang dindingnya berlubang. Lubang-lubang stupa pada lapisan kesatu dan kedua (masing-masing 32 buah 24 buah) berbentuk “belah ketupat” sebagai lambang “masih belum dalam keseimbangan sempurna”; pada lapisan ketiga lubangnya berbentuk persegi sebagai lambang “mantap dalam keseimbangan”.
Jumlah patung yang terdapat di Borobudur ialah 368 + 64 + 72 = 504 buah.
Dinding stupa besar ditengah-tengah tidak tembus dan di dalamnya terdapat rongga yang sekarang kosong, yang mungkin sekali dahulu tempat menyimpan relik Sang Buddha.
Ketiga candi di atas setelah selesai, dikeramatkan oleh Puteri dari Raja Samarottungga, yaitu Rajaputri Pramodawardhani pada tahun 843 (prasasti tahun 840). Dari akhir abad ke-15 selama lebih dari 300 tahun lamanya Borobudur ditelantarkan.
Usaha-usaha menyelamatkan candi Borobudur
Pada tahun 1814, Raffles menerima laporan bahwa ada peninggalan purbakala di desa Bumisegoro bernama Borobudur. Pada tahun 1815 atas perintah Gubernur Jenderal Inggris, Sir Thomas Stanford Raffles, opsir zeni Ir. H.C. Cornelius memimpin pembersihan wajah candi yang masih disebut-sebut dalam “Babad Tanah Jawa” seabad sebelumnya. Lebih dari 200 orang penduduk dipaksa kerja rodi selama 45 hari menebang pohon, membabat dan membakar belukar serta mengelupas tanah yang sudah menyelimuti candi yang kakinya sudah terbenam 10 meter ke dalam tanah.
Lalu Borobudur pun terjaga dari tidurnya yang pulas kira-kira 3 abad lamanya. Sayang Raffles tidak dapat meneruskan usahanya karena sudah harus pergi dari Indonesia.
Pada tahun 1835 pekerjaan untuk menyelamatkan candi Borobudur baru dapat dilanjutkan kembali. Seorang seniman Jerman, A. Shaefer, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya mengabadikan Borobudur di atas celluloid. Ada 5.000 foto yang telah dibuatnya, yang kemudian dilanjutkan dengan penggambaran relief-reliefnya di atas kertas oleh F.C. Wilson dan Schonberg Mulder, dari tahun 1849 s/d tahun 1953.
Pada tahun 1873 monografi pertama tentang Borubudur diterbitkan oleh Museum Purbakala Leiden, Negeri Belanda. Pada tahun itu pula seorang ahli potret kenamaan, I. van Kinsbergen diberi tugas untuk memperbaharui potret-potret Borobudur. Karena sangat telitinya kerja I. van Kinsbergen (dia sendiri ikut membersihkan sudut-sudut candi), 200 relief yang selama ini terpendam dalam tanah ikut tersingkap.
Pada tahun 1885 kaki candi yang ditelan bumi itu “ditemukan” oleh J.W. Ijzerman. Ternyata di belakang kaki candi yang nampak masih ada lagi kaki candi lain yang dihiasi pahatan relief. Kaki yang tersembunyi ini diabadikan oleh Cephas selama setahun (1890-1891), yang untuk itu 12.500 meter kubik batu dipindahkan dan kemudian dikembalikan lagi ke tempatnya semula. Penemuan ini penting artinya, yang disebut “Kamadhatu” (lingkaran hawa nafsu) yang sebelumnya tersembunyi dari pandangan mata. Seratus enam puluh panel dalam lingkaran “Hawa Nafsu” itu menggambarkan ajaran Karma (Hukum sebab dan akibat setiap perbuatan baik dan buruk), sebagaimana tertera dalam kitab “Karma-vibhanga”.
Pada tahun 1834 Residen Kedu melakukan pemugaran secara tambal-sulam dan memerintahkan pembersihan lebih lanjut agar wajah candi kelihatan lebih cantik. Batu-batu yang berserakan di sekeliling candi disingkirkan ke kaki bukit, sedangkan stupa-stupanya dibenarkan letaknya.
Pada tahun 1844 stupa induknya diperbaiki, namun ia pun melakukan perbuatan yang merusak, yaitu :

1.    Di atas candi Borobudur diberi bangunan bambu sebagai tempat para pembesar Belanda dan nyonya mereka minum teh dengan santai sambil menikmati panorama senja tatkala sang surya berpamitan dengan seisi bumi.
2.    Tatkala seorang Raja Siam (Thailand) datang pada pertengahan abad ke 19, Residen Kedu menghadiahkan kepada Beliau delapan gerobak batu-batu candi Borobudur dan lima puluh relief, di samping lima patung Sang Buddha sendiri, dua patung singa penjaga candi, satu pancuran berwujud “Makara” (kepala gajah bertanduk kambing, bertelinga kerbau dengan singa mini di dalam moncongnya), sejumlah kepala “kala” (raksasa dan ‘dewa waktu’ dalam mitologi Jawa) dari pangkal tangga dan gapura, serta sebuah patung raksasa dari bukit sebelah Barat-Laut candi Borobudur.

Hampir saja pengrusakan elemen-elemen Borobudur itu makin menjadi-jadi, ketika para ahli di negeri Belanda mengusulkan agar relief-reliefnya dipindahkan saja ke Museum Leiden, mengingat kondisi candi yang semakin rusak. Untunglah gagasan itu ditentang oleh kalangan ahli sendiri, sehingga tidak jadi dilaksanakan.
Pada tahun 1900 setelah dokumentasi dan penelitian dianggap memadai, oleh Pemerintah Belanda dibentuk panitia khusus untuk pemugaran Borobudur yang diketuai oleh Dr. J.L.A. Brandes.
Seperti halnya operasi pertama pada zaman Raffles, kembali seorang opzir zeni, Letnan Ir. Th. van Erp memainkan peranan utama sebagai penyelamat candi Borobudur.
Ada tiga hal yang dibebankan kepada Ir. van Erp dalam usaha menyelamatkan Borobudur:

1.    menanggulangi bahaya runtuh dengan cara memperkokoh sudut-sudut bangunannya, menegakkan kembali dinding-dinding yang miring pada teras (tingkat) pertama, serta memperbaiki gapura, relung dan stupa, termasuk stupa induk.
2.    mengekalkan keadaan yang sudah diperbaiki itu dengan pengawasan yang ketat dan pemeliharaan yang cermat. Untuk itu saluran airnya perlu disempurnakan dengan jalan memperbaiki lantai lorong dan pancuran air.
3.    memperlihatkan bangunan candi sejelas-jelasnya, bersih dan utuh.

Seluruh pekerjaan pemugaran yang dimulai pada tahun 1907 baru selesai empat tahun kemudian dengan menelan biaya 100.000 gulden.
Ir. van Erp pun telah membuat satu “warning-system” (petunjuk pengaman), yakni lapisan beton pengaman di antara 2 buah batu pada bagian dinding yang paling miring di sebelah Barat, tangga Utara tingkat pertama. Bilamana sambungan itu patah, maka Borobudur berada dalam keadaan bahaya.
Pada bulan Januari 1926 dapat diketahui adanya kerusakan yang disengaja oleh turis asing yang ingin menyimpan tanda mata dari Borobudur. Peristiwa ini menjadi pendorong bagi penelitian yang lebih intensif terhadap batu-batu dan terutama relief-relief candi. Nyatanya banyak relief yang menampakkan tanda-tanda retak. Tangan jahil? Bukan! Setelah diamati dan dibanding-bandingkan kiri kanan, ternyata bukan karena tangan jahil, melainkan karena suhu yang sangat cepat berganti; dari panas yang menyengat kemudian disusul hujan terus-menerus. Ternyata dari 120 panel relief “Lalita Vistara” yang menceritakan riwayat Sang Buddha sejak direncanakan lahir di sorga Tusita sampai khotbahnya yang kesohor di Benares, ada 40 yang rusak.
Pada tahun 1929 dibentuk panitia baru untuk melakukan pengamatan dan pengamanan. Dari hasil penyelidikan panitia, diketahuilah penyebab kerusakan, yakni: korosi kimiawi, kerja mekanis dan kekuatan tekanan.
Korosi disebabkan oleh pengaruh iklim yang merusak batu-batu candi yang jelek kwalitasnya. Lapisan oker kuning yang dulunya dimaksudkan meratakan warna relief untuk keperluan pemotretan, ternyata berhasil melindungi batu-batu yang keras. Tetapi terhadap batu-batu yang lunak akibatnya jadi lain, yaitu pengelupasan. Cendawan dan lumut terang menambah korosi pula. Namun, sebab pokok korosi yang paling sadis adalah derasnya air yang merembes ke luar bangunan candi melalui celah-celah dan pori-pori batu-batuan candi itu sendiri.
Adapun kerusakan mekanis terutama disebabkan oleh tangan dan kaki manusia atau penyebab lainnya di luar candi.
Kerusakan lain ialah, karena tekanan bobot batu-batuan candi itu sendiri.
Pada tahun 1965 atas prakarsa Menteri P & K, Ny. Artati M. Sudirdjo S.H., maka untuk mencegah kerusakan yang lebih fatal, telah dilakukan pembongkaran atas dinding-dinding Utara dan Barat yang miring oleh Dr. R. Soekmono.
Pada tahun 1967 Dr. R. Soekmono ketika mengikuti Kongres Orientalis International di Ann Arbor (AS) minta perhatian kongres atas nasib Borobudur. Unesco tertarik pada nasib Borobudur dan berjanji untuk memberi bantuan.
Pada tahun 1968 Pemerintah RI membentuk Panitia Nasional Penyelamat Borobudur dan beberapa ahli luar negeri dihubungi, a.l.:

1.    Prof. C. Voute, ahli geologi kenamaan.
2.    Dr. G. Hyvert, ahli pengawetan patung dan relief
3.    Prof. Bernard Philipe Groslier, arkeolog Prancis kenamaan yang namanya tidak dapat dipisahkan dari penyelamatan candi Angkor di Kamboja.

Pada bulan Juni 1971 Panitia Pemugaran Borobudur dibentuk dengan diketuai oleh Prof. Ir. R. Roosseno didampingi oleh Dr. R. Soekmono. Pada tahun ini pula Dirjen Unesco, Rene Maheu datang ke Indonesia untuk menandatangani bantuan Unesco sebesar US $ 6 juta dari biaya pemugaran yang diperkirakan US $ 7,75 juta, (menurut perkiraan tahun 1975 biaya tersebut telah membubung sampai US $ 16 juta).
Pada tanggal 11 Agustus 1973 Borobudur mulai dipugar dengan mengikut-sertakan ahli-ahli dari Unesco, Lembaga Purbakala, Fak. Sastra UI, Dept. Geologi ITB dan Fak. Teknik & Pertanian UGM.
Menurut perkiraan, pemugaran Borobudur akan memakan waktu 8 tahun.
 
SIMPULAN DAN SARAN
    Dari data di atas, kita dapat mengetahui betapa agung Candi Borobudur. Merupakan Candi yang terbesar dan termegah Di Indonesia dan pernah masuk dalam 7 keajaiban dunia.
    Maka dari itu kita harus menjaga Candi Borobudur agar tetap lestari. Bagaimana caranya? Banyak  cara yang bisa kita lakukan, selain menjadi pemerati warisan budaya Indonesia, kita bisa membantu upaya pelestarian Candi Borobudur dengan sering berkunjung ke sana. Karena dengan begitu, kita bisa ikut membantu pemerintah dalam mendanai upaya pelestariannya tersebut.